SWARANESIA.COM,BALI- Gubernur Bali I Wayan Koster melegalkan arak Bali. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.
Pergub ini diterbitkan sekaligus disosialisasi pada Rabu (5/2/2020) di rumah jabatan Gubernur Koster, Jaya Sabha, Denpasar.
“Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi khas Bali. Mencakup tuak Bali, brem Bali, arak Bali,” kata I Wayan Koster kepada wartawan, Rabu (5/2/2020) di rumah jabatannya dikutip dari detik.com
Mengenal arak Bali
Brem serta arak Bali menjadi salah satu jenis minuman yang sangat khas dengan budaya Bali. Keberadaannya tidak hanya sebagai minuman penghangat badan, tetapi juga sebagai bagian dari sarana upacara keagamaan. Selain itu, arak Bali dikenal pula sebagai salah satu oleh-oleh yang menarik. Dari sekian banyak pilihan, Dewi Sri Arak Bali menjadi merek arak Bali yang sudah sangat terkenal.
Popularitas Dewi Sri sebagai produk arak Bali berkualitas memang sudah sejak dulu. Bahkan, bisa dibilang kalau Dewi Sri merupakan salah satu produk arak Bali yang legendaris. Apalagi, keberadaan Dewi Sri sudah sejak dulu.
Tercatat produsen arak Bali ini telah memulai aktivitas produksinya sejak tahun 1968. Menariknya lagi, mereka juga dikenal sebagai pelopor produsen arak Bali yang terdaftar secara resmi di BPOM Kementerian Kesehatan RI.
Sejarah Dewi Sri Arak Bali
Tradisi minum arak sudah lama dikenal oleh masyarakat Bali. Biasanya, arak serta brem Bali dibuat dari fermentasi beras. Hanya saja, tak jarang produk arak yang dihasilkan ternyata sangat berbahaya bagi siapapun yang meminumnya. Bahkan, bisa-bisa nyawa melayang hanya karena menikmati seteguk arak Bali. Hal ini kemudian membuat I.B. Gotama berinisiatif untuk mendirikan pabrik arak dan brem Bali yang profesional.
Lokasi pabrik saat itu sengaja ditempatkan di Sanur, yang merupakan tempat tinggal dari Gotama. Dalam proses produksinya, Gotama menerapkan standar operasi yang jelas dan harus diikuti dengan cermat. Nama Dewi Sri kemudian digunakannya sebagai nama merek. Penggunaan nama ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Dewi Sri yang dikenal sebagai nama Dewi Kesuburan dan kemakmuran dalam kepercayaan agama Hindu.
Proses penyulingan arak Bali di Dewi Sri dilakukan secara hati-hati. Proses penyulingan ini bertujuan untuk melepaskan kandungan gula yang ada dalam beras dan menciptakan alkohol. Proses penyulingan dilakukan dengan menggunakan logam tembaga Spanyol. Penggunaan logam ini membantu dalam menghilangkan senyawa sulfur yang tercipta secara natural pada proses distilasi.