SWARANESIA.COM- Sosok kyai berikut ini bukanlah kyai biasa, punyak banyak kelebihan dan segudang karomah. Berkali-kali bermimpi bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Dia adalah Syekh Muhammad Thoifur Mawardi, kyai yang masyhur karena kelebihannya mirip dengan waliyullah.
Salah satu karomah Syekh Muhammad Thoifur ini adalah tidak basah meski berjalan di bawah hujan.
Doa-doa yang disampaikan Syekh Muhammad Thoifur Mawardi ini selalu mustajabah, banyak kyai dan ulama meminta doa dari beliau.
Selain itu Syekh Muhammad Thoifur ini dijuluki sebagai kitab berjalan. Hal ini tidak dinafikan karena banyak alim ulama serta Habaib menaruh rasa hormat wattakriman kepadanya.
Abah Thoifur, begitu dia dikenal, dalam hidupnya, beliau menjelajahi untuk menuntut imu, di Jwa seperti Pndok Sugihan Kajoran Magelang, Pondok Lasem Rembang dan yang masyhur di Rushoifah di tempat Imam Aahlussunnah wal jamaah abad 21.
Kyai Sae Seko Puworejo lahir pada 8 Agustus 1955 merupakan putra dari KH.R Mawardi, Dzuriyah KH.R Imam Maghfuro (R Hasan Benawi. Keturunan Joko Umbaran trah Sultan Agung yang dikaresidenan kedu terkenall sebagai tokoh ulama SIlamisasi Begelen.
Saat ini Syekh Muhammad Thoifur Mawardi menginjak usia 63 tahun, meski sudah sepuh, namun masih kuat untuk berpuluh-puluh kali ibada dari Nasyril ‘Iim sampai Munajat beliau.
Mimpi Bertemu Rasulullah
Di Makkah itu ada sumur yg bernama bi’ru Thoifur (sumur thoifur), sumur itulah yg digunakan keperluan sehari-hari oleh santri2 Abuya Sayyid Maliki di Ma’had Rusaifah,
Dan sejarahnya dulu ketika Abuya ingin membuat sumur, beliau meminta saran kepada santri kesayangannya yati Abah Thoifur yg sudah menjadi kebiasaan baginya untuk bermimpi bertemu Rosululloh, agar sekiranya Rosululloh bisa memberi petunjuk dimana tempat yg memang cocok untuk dibuatkan sumur, dan akhirnya dibuatlah sumur yg sesuai dengan petunjuk dari Rosululloh lewat mimpi santri tersebut, dan atas jasanya sumur itu diabadikan dengan nama beliau.
Bahkan dulu ketika Abuya ingin berkunjung ke luar negri, beliau sering meminta saran kepada santrinya ini agar menanyakan kepada Rosululloh, apakah Rosululloh merestui atau tidak, jika iya maka beliau akan berangkat tapi jika tidak beliaupun tidak jadi berangkat.
Ahli mimpi bertemu Rosululloh, inilah citra yang sangat melekat pada abah Thoifur, dan kisah diatas hanya sedikit dari cerita beliau bermimpi Rosululloh, karena memang itu sudah menjadi kebiasaannya.
Dulu beliau nyantri di Abuya selama 12 tahun, karena ke’alimannya, beliau sempat disuruh mengajar oleh Abuya dan tercatat bahwa Mbah Najih MZ pun pernah belajar kepada beliau.
Sekarang beliau menjadi Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Purworejo.