SWARANESIA.COM- Hingga saat ini kabut asap masih terasa. Diprediksi titik hotspot masih muncul di berbagai kawasan hutan.
Berdasarkan keterangan dari Warsi saat ini masih terdeteksi 648 hotspot yang muncul di Provinsi Jambi.
Berdasarkan pantauan satelit NASA Fire Information for Resource Management System (FIRMS), dalam 24 jam terakhir.
Hospot dengan level higt 38 titik yang mayoritas berada di pesisir timur Jambi, meliputi HPH PDI dan PBP, Tahura dan TN Berbak.
Hospot lain menyebar di areal masyarakat dan perkebunan kelapa sawit, mencakup hampir semua di daerah.
Arah angin terlihat menuju utara, yang menyebabkan Kota Jambi, berada dalam kepungan asap.
Kondisi ini juga yang menyebabkan kualitas udara tak kunjung membaik. Hari ini, pemerintah kota Jambi mengintruksikan jam mulai sekolah dimundurkan menjadi 8.30.
Sebelumnya Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Kota Jambi, dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan alat pengukur kualitas udara Air Quality Monitoring System(AQMS) pada Sabtu (12/10) pukul 06.30 WIB, nilai konsentrasi parameter partikulat PM 2.5 sampai 630, di atas baku mutu, yang artinya kualitas udara tersebut berbahaya.
Dijelaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi, titik panas yang terdeteksi di Provinsi Jambi berada di bagian tenggara dan timur dari kota itu. Sementara arah angin dari timur tenggara, sehingga asapKarhutla tersebut terdampak ke kota itu.
“Hujan yang turun kemungkinan hanya membasahi bagian atas, namun tidak sampai ke gambut bagian bawah,” kata Ardi. Tidak hanya di Kota Jambi, kabupaten lainnya saat ini turut terdampak kabut asapkarhutla, seperti Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi. (Andika, SWARANESIA.COM)
Foto by Facebook Warsi