SWARANESIA.COM- UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menggelar wisuda sarjana ke-67, magister ke-40, dan doktor ke-16, Kamis (18/7). Bertempat di Auditorium Prof. Chatib Quzwain, acara ini berlangsung meriah dan istimewa.
Wisuda kali ini terasa sangat istimewa karena adanya mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang diwisuda tepat waktu. Mereka juga meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Salah satunya adalah Dimas Dwi Putra dari Fakultas Adab dan Humaniora, Program Studi Sejarah Peradaban Islam, dengan IPK 3,90 dan predikat cumlaude. Dimas juga keluar sebagai salah satu lulusan terbaik dan tercepat dari program studinya.
Videonya KLIK
https://www.instagram.com/reel/C9uO17Wu9SI/?igsh=MXc2Mm1uc290cWZ3NQ==
Kemudian, Destina Mae Tika dan Pandu Dewanata dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Ekonomi Syariah, juga turut diwisuda. Namun, Destina Mae Tika tidak dapat mengikuti wisuda karena dia telah diterima bekerja di salah satu BUMN di Purwakarta.
Koordinator Pusat Gender, Anak, dan Disabilitas, Nisaul Fadilah, M.Si., Ph.D., mengungkapkan data dari UNESCO. Menurut data tersebut, ada sekitar 15 miliar penyandang disabilitas di seluruh dunia dengan tingkat literasi sekitar 3%. Perempuan secara spesifik memiliki tingkat literasi 1%. Di Indonesia, data dari Komisi Nasional Disabilitas tahun 2023 menunjukkan hanya 2,8 persen penyandang disabilitas yang mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi. Banyak dari mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari stigma sosial hingga akses fisik ke kampus.
Butuh pendekatan ekstra bagi Pusat Gender, Anak, dan Disabilitas UIN Jambi untuk meyakinkan penyandang disabilitas bahwa kampus UIN Jambi siap menerima mereka. UIN Jambi saat ini memiliki 17 mahasiswa difabel yang sedang menempuh pendidikan dan lima calon mahasiswa difabel yang sudah terdaftar untuk tahun 2024. Hal ini menunjukkan UIN Jambi terus berupaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa difabel.
UIN Jambi telah menyediakan berbagai fasilitas kampus untuk mendukung mahasiswa difabel, termasuk lift, toilet yang aksesibel, area parkir khusus, dan alat bantu lainnya. Meskipun fasilitas ini belum sempurna, UIN Jambi terus berbenah untuk memenuhi kebutuhan semua mahasiswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
Keberhasilan mahasiswa difabel dalam menyelesaikan pendidikan tinggi di UIN Jambi merupakan inspirasi bagi banyak pihak. Ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap individu memiliki potensi untuk meraih prestasi tinggi. Pendidikan adalah hak setiap individu, dan UIN Jambi telah membuktikan bahwa inklusi dalam pendidikan tidak hanya mungkin tetapi juga memberikan pencapaian luar biasa.
Pada akhirnya, pencapaian ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi UIN STS Jambi tetapi juga harapan baru bagi para mahasiswa difabel. Dengan jumlah wisudawan sebanyak 1.392 mahasiswa, rincian wisudawan adalah sebagai berikut: Program doktor 37 wisudawan, program magister 107 wisudawan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 521 wisudawan, Fakultas Syariah 246 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 228 wisudawan, Fakultas Adab dan Humaniora 110 wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama 55 wisudawan, Fakultas Dakwah 60 wisudawan, dan Fakultas Sains dan Teknologi 28 wisudawan.
Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. As’ad, M.Pd, mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan. Keberhasilan ini bukan hanya milik wisudawan saja, tetapi juga keberhasilan orang tua yang telah mengantar anak-anak mereka menjadi sarjana.
“Kita harus menciptakan kampus UIN Jambi benar benar menjadi sebuah kampus yang merupakan “Reservasi Kebaikan dan Keunggulan”, sebuah kampus yang mempersiapkan generasi yang baik dan unggul,” ujarnya. (*)