Setelah sekian lama menjadi pertanyaan, akhirnya Prabowo Subianto angkat bicara kenapa dirinya mau menjadi menteri di kabinet Jokowi. Meskipun saat itu banyak pendukung Prabowo Subianto dan Jokowi tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Prabowo Subianto mengatakan dalam kompetisi pemilihan presiden lalu bukanlah menang dan kalah, tapi adalah bagian dari bentuk pengabdian pada bangsa dan negara.
“Jadi begini, saya ga mengerti kok orang yang bertanya seperti itu. Bagi saya, rival dalam suatu kompetisi, rival tak harus jadi lawan lagi,” ujar Prabowo Subianto saat mengikuti podcast Deddy Corbuzier.
Menurut Prabowo Subianto lebih baik bersatu jika visi dan misi kita sama untuk bangsa dan negara.
“Lebih baik jadi satu, beliau (Jokowi) ingin jadi presiden, gue ingin jadi presiden, tapi kita sama-sama ingin mengabdi untuk Indonesia, kok harus melawan, jadi harus mengabdi,” ujarnya
Selain itu Prabowo Subianto juga menceritakan sejarah yang menjadi inspirasinya mau bergabung dengan kabinet Jokowi.
“Dalam sejarah dan ini panduan saya, ada dua panduan dalam sejarah, di Jepang ada dua panglima yang kuat Hideyosi Toyotomi dan Tokugawa Hiyesu, dua duanya sangat kuat dan hampir perang, Hideyosi mau berunding dulu. Dan akhirnya mereka melakukan perang intinya mengajak untuk bersatu dan untuk apa perang,” terang Prabowo
Selain itu dia menjelaskan pelajaran kedua, tentang Abraham Lincoln, ketika melawan Siward dan mengajak Siward untuk menjadi Secretary of state. akhirnya mereka bersatu untuk mengabdi pada negara,” jelasnya.
Makanya Prabowo menjelaskan intinya ingin mengabdi pada merah putih, meski banyak penolakan, baik dari kelompok Prabowo, maupun kelompok Jokowi.
“lLingkungannya juga ga suka ngajak saya. Tapi ita menurunkan ego untuk negara,” jelasnya
berikut tanyangan lengkapnya
Discussion about this post