SWARANESIA.COM, Jakarta – Pramugari menjadi salah satu profesi populer yang banyak dicita-citakan anak perempuan. Pekerjaan tersebut dianggap prestis karena butuh kemampuan khusus dan sering bepergian ke luar negeri. Apalagi kebanyakan pramugari berpenampilan menawan dan gajinya juga cukup menjanjikan. Namun banyak sisi lain dari profesi glamour pramugari yang yang tidak diketahui banyak orang. Mulai dari pelecehan hingga risiko kena kanker, berikut beberapa di antaranya.
Pelecehan Seksual
Banyak yang tak mengetahui bahwa pramugari adalah profesi berisiko pelecehan seksual. Penampilan mereka yang menawan sayangnya menjadi alasan sebagian penumpang untuk melakukan pelecehan. Dilansir Huffington Post, banyak pramugari mendapat perkataan atau sentuhan tidak pantas ketika bekerja. Dikatakan jika industri aviasi sendiri kadang kurang siap untuk menanggulangi masalah pelecehan seksual yang dilakukan penumpang.
Jam Kerja yang Panjang
Pramugari mungkin tidak melakukan pekerjaan yang sangat berat atau menguras pikiran. Namun mereka punya jam kerja panjang yang tentu membutuhkan ketahanan fisik ekstra.
“Kenyataan dari pekerjaan ini kadang berarti bekerja dalam tiga penerbangan, menghadapi pelanggan kasar, lalu hanya tidur 6-7 jam di kamar hotel di sebuah kota ‘random’ untuk bangun dan melakukannya lagi besoknya,” kata blogger Jenna dalam The Runway Journal.
Risiko Kena Kanker
Pekerjaan di bandara atau pesawat meningkatkan risiko kanker karena radiasi kosmik. Pesawat yang terbang membawa partikel-partikel yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Dikatakan jika partikel tersebut dapat merusak jaringan tubuh dan diasosiasikan dengan kanker. Staf penerbangan pun terpapar radiasi lebih banyak dari pada pekerja x-ray bahkan nuklir.
Risiko Tidak Subur
Selain risiko terkena kanker, sisi gelap pramugari yang tak diketahui banyak orang adalah kemungkinan mereka untuk tidak subur atau mengalami keguguran. Hal tersebut dikarenakan pramugari tidak mendapatkan jam tidur seperti orang normal. Pada wanita, masalah itu bisa memengaruhi siklus menstruasi dan hormon kehamilan. Apalagi jika mereka bekerja lembut dengan perubahan zona waktu.
Kesepian
Profesi pramugari mungkin terlihat glamour di hadapan banyak orang. Namun tak sedikit dari mereka yang mengalami kesepian di tengah pekerjaannya. Meski hampir selalu bekerja secara tim, pramugari bisa merasa kesepian. Menurut pengakuan seorang pramugari kepada News Australia, tak jarang mereka merasa sedih bahkan kosong ketika pulang ke kamar hotel mereka. Bekerja bersama banyak orang memang tak berarti mereka cocok atau punya hubungan mendalam.
Masalah dengan Penumpang
Mungkin Anda belum pernah mendapati penumpang pesawat berlaku kasar tapi pramugari pasti pernah menghadapi paling tidak satu yang demikian. Perlakuan kurang menyenangkan yang mereka dapatkan bisa bermacam-macam, mulai dari perkataan tidak sopan hingga mabuk. Sebagai orang yang melayani mereka, pramugari pun menjadi orang pertama yang harus tahu bagaimana cara menangani mereka.
“Kadang ketika kamu memberi tahu seseorang mereka tidak bisa minum lagi, kamu hanya akan membuat mereka semakin marah dan mereka bisa jadi (berteriak) lebih keras,” ungkap pramugari veteran Rene Foss kepada CNN.
Menangani Penumpang Sakit
Selain penumpang kasar, pramugari juga harus tahu bagaimana menangani penumpang yang sakit. Para penumpang pesawat bisa jadi mengalami pusing, muntah, sesak napas, hingga rasa nyeri di dada. Mereka pun sudah dilatih untuk melakukan pertolongan pertama namun mereka juga bukan dokter yang tahu menangani masalah kesehatan lebih berat.
Infeksi Kutu Kasur
Pramugari kadang harus tidur di kasur yang kurang higienis dalam pesawat. Kadang mereka bisa terinfeksi dengan kutu kasur yang menghisap darah dan menyebabkan rasa sakit. Yakni lebih parah, kutu-kutu tersebut dapat bersembunyi di busana dan terbawa hingga ke rumah.
Discussion about this post