SWARANESIA.COM- Gubernur Jambi Fachrori Umar tiba-tiba meneteskan air mata dan mengeluh tentang orang jahil. Katanya ini mengakibatkan dirinya tidak punya wakil gubernur hingga saat ini.
Tangisan ini seakan penuh misteri ditambah lagi orang jahil yang dimaksud. Padahal Fachrori Umar mengaku dirinya sangat ingin punya pendamping.
Usai Rapat paripurna Provinsi Jambi dalam pengambilan keputusan dewan terhadap delapan ranperda di Ruang Aula Gedung DPRD provinsi Jambi, Senin (2/9)
Tangisan Fachrori ini ternyata terkait dengan perpisahan dirinya dengan anggota DPRD. Dia mengucapkan hal ini saat berada di podium Aula paripurna.Â
Awalnya Gubernur Jambi Fachrori Umar mengucapkan banyak terimakasih kepada unsur pimpinan dan segenap anggota dewan atas kerjasama yang baik selama ini.
“Ini terakhir ya, pak saya sedih, saya sangat ingin punya wakil gubernur, tapi ada yang jahil, nauzubillah,” ungkap Fachrori dengan menangis tersedu.
Fachrori mengaku proses untuk pemilihan Calon Wakil Gubernur Jambi itu ada oknum yang jahil. “Ya makanya rumit kita,” jelasnya.
Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi Johansyah mengatakan lebih lanjut pertemuan degan Ketua DPW PAN Provinsi Jambi H Bakri akan kembali direncanakan setelah ia pulang dari luar negeri.
“Setelah beliau pulang dari luar negeri, baru tahu soal dua nama yang diusulkan dan apakah beliau juga memberikan kesempatan kepada pak gubernur untuk soal wagub, nanti baru tahu ya,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ar Syahbandar berharap di sisa masa jabatan Gubernur Jambi Fachrori Umar dapat mengemban amanah dan melanjutkan program Jambi Tuntas 2021 dengan maksimal.
“Ini yang saya tangkap menyangkut soal wakil Gubernur, mungkin mau nya A, tapi disodorkan B, makanya begitu, jadi kalau dia iba (sedih) itu wajar, saya prihatin,” terangnya.
Tetapi disatu sisi yang lain, menurut Syahbandar ini adalah politik. Dalam PP dan perundang-undangan tidak ada peraturan yang mengatur ketika tidak ada Wagub itu terkena sanksi.
“Ya satu sisi begitu, ini politik gitu, karena vanishment, sanksi nggak ada, itu nggak ada sanksi, jadi kalau ada yang bermain, ya tinggal moral, ini gimana ni,” pungkasnya.