SWARANESIA.COM-Putra Almarhum Maimoen Zubair yakni KH. Muhammad Najih Maimoen menyebutkan Gus Miftah kufur karena telah melakukan orasi di gereja.
Apalagi dalam ceramah itu Gus Miftah, menurut KH. Muhammad Najih Maimoen menyebut nama tuhan, Yesus Kristrus.
” Ga boleh menyebutkan Assalamualaikum di tempat orang kufur-kufur lainnya, apalagi sebuut Salom yang niru-niru mereka,” kata KH. Muhammad Najih Maimoen dalam videonya yang vira di twitter.
lalu siapa KH. Muhammad Najih Maimoen, berikut profil KH. Muhammad Najih Maimoen
KH. Muhammad Najih Maimoen lahir pada Sabtu Kliwon, 27 R. Awwal 1383 H atau bertepatan pada 17 Agustus 1963 M di Sarang. Beliau merupakan putra kedua KH. Mamoen Zubair.
KH. Muhammad Najih Maimoen memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, KH. Maimoen Zubair. Kemudian menginjak dewasa beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di MGS.
Setelah itu, beliau juga belajar kepada Sayyid Muhammad yang pada saat itu sedang bermukim di Malang. Selama bermukim di malang Sayyid banyak mengajarkan kitab-kitab salaf. Hingga suatu hari Sayyid menunjuk beliau untuk menjadi muridnya di Makkah.
Seiring perubahan ruang dan waktu beliaupun beranjak dewasa dan berhasil menamatkan jenjang pendidikan di MGS hingga suatu ketika Sayyid Muhammad berkunjung ke Indonesia dan bermukim di Malang, selama bermukim di malang Sayyid banyak mengajarkan kitab-kitab salaf, yang pesertanya banyak dari kalangan para santri di antaranya adalah beliau. Hingga suatu hari Sayyid menunjuk beliau untuk menjadi muridnya di Makkah. Akhirnya pada sekitar tahun 1982 beliaupun terbang ke tanah suci Makkah untuk mencari jati diri sekaligus bertabakhurul ilmi
MENGASUH PESANTREN
Melihat keilmuan KH. Muhammad Najih Maimoen yang sudah mumpuni dan pendidikannya yang tinggi, oleh sang ayah, pada tahun 1995 beliau diamanati untuk membimbing dan mengasuh salah satu khos di Pondok Pesantren Al Anwar, khos itu bernama Darus Shohihain sesuai dengan kecintaan beliau pada ilmu hadits.