SWARANESIA.COM- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melakukan serangan baik pada Moeldoko. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan terang-terangan menyebutkan Kantor Staf Presiden yang dipimpin Moeldoko sebagai musuh.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama 34 ketua DPD akan mendatangi kantor Kemenkum HAM hari ini, Senin (8/3). AHY akan menyampaikan KLB Sumut langgar hukum. Kedatanganan AHY bersama ketua DPD ini ke Kemenkum HAM untuk menyampaikan sikap Demokrat bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit Deli Serdang, Sumut, adalah KLB abal-abal.
“Kita besok (hari ini,red) akan menyampaikan bagaimana sikap Partai Demokrat menghadapi KLB abal-abal ini. Dengan segala bukti yang kita miliki dari sisi legalitas,” tegas Anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Syarief Hasan, Minggu (7/3/2021).
“Sesuai AD ART menunjukkan kepada Kemenkum HAM bahwa betul-betul apa yang menamakan dirinya kongres luar biasa itu adalah hanya abal-abal saja. Dan itu tidak sah dan itu di luar konstitusi AD ART PD,” katanya lagi.
Syarief Hasan beserta anggota MTP Demokrat lainnya beserta 34 Ketua DPD akan mendampingi AHY selama pertemuan dengan Kemenkum HAM.
Pihaknya ingin menyampaikan kepada Kemenkum HAM bahwa KLB adalah tindakan melanggar hukum.
“Sama hal-nya dengan kita bernegara, payungnya adalah UUD 1945 dan semuanya itu mengikat. Jadi kalau ada pelanggaran di luar AD ART, itu sama dengan melanggar hukum. Itu yang akan kita sampaikan,” tegasnya
“Yang jelas kita punya musuh bersama hari ini, aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan segelintir kader, banyak juga dari mereka yang sudah dipecat secara tidak hormat,” kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Minggu (7/3).
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menyampaikan, Moeldoko ingin menggulingkan kepemimpinannya secara resmi berdasarkan Kongres V Partai Demokrat yang digelar di Senayan, Jakarta pada 15 Maret 2020 lalu. Dia menegaskan, kepemimpinan pada partai berlambang bintang mercy sah secara hukum.
“Konstitusi partai kita, AD/ART yang juga telah disahkan oleh pemerintah melalui kementerian hukum dan ham yang juga sudah masuk ke dalam lembaran negara,” tegas AHY.
AHY juga menegaskan, dirinya tidak emosional menghadapi Moeldoko yang memang berpangkat jenderal purnawirawan. Dia pun memastikan akan mempertahankan partai yang dipimpinnya itu sekuat tenaga.
“Kita sama sekali tidak ragu, kita tidak emosional, yang diperlakukan hari ini adalah untuk melakukan segala hal yang memang untuk bisa menjaga kedaulatan dan kehormatan kita bersama,” ungkap AHY.
sumber JPPN