SWARANESIA.COM- Berdasarkan data dari Bandan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, selama bulan Agustus 2019, jumlah titik panas meningkat dari bulan sebelumnya yaitu sebanyak 537 titik panas atau hotspot. Sedangkan dari bulan Januari hingga Agustus 2019 sudah terpantau 783 titik panas atau hotspot.
Kurnia Ningsih Kasi data dan informasi BMKG Jambi menyebutkan terajdi peningkatan jumlah hotspot dari bulan sebelumnya.”memang jumlah hotspot sangat meningkat dari bulan-bulan sebelumnya Januari hingga Juli 2019 yang tersebar di seluruh kabupaten kota di provinsi Jambi”, Ujarnya.
Dengan jumlah titik panas terbanyak yaitu terdapat di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dengan jumlah ratusan titik panas atau hotspot.
Selain itu Kurnia Ningsih juga menyebutkan kemarau tahun ini akan berlangsung hingga akhir September 2019, sehingga peluang untuk muncul nya titik panas masih sangat besar sampai saat ini.
Sedangkan berdasarkan pantauan dinas lingkungan hidup Kota Jambi, dalam beberapa hari terakhir dalam minggu belkangan diselimuti kabut asap, khususnya pada malam hari, hal ini berdampak pada kualitas udara di Kota Kambi. yang mana pada malam hari, menurut perhitungan alat pantau indeks standar pencemaran udara atau ispu, beberapa kali terpantau kualitas udara di kota jambi masuk dalam kategori tidak sehat, bahkan sangat tidak sehat.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi ia menghimbau Masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dimalam hari, ” Saya Menghimbau masyarakat Kota Jambi untuk mengurangi aktivitas di Rumah pada malam hari, mengingat pencemaran udara mulai meningkat pada malam hari, apabila ingin melakukan aktivitas di luar rumah di anjurkan mengunakannya masker”. Pungkasnya (VV)