SWARANESIA.COM-Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) unjuk rasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Menolak kebijakan pemerintah yang berencana untuk menaikan tarif BPJS Kesehatan.Senin (30/9/2019).
Buruh menyebutkan naik atau tidaknya tarif BPJS Kesehatan tetap akan bangkrut. Karena, BPJS Kesehatan saat ini memiliki hutan yang sangat besar kepada Rumah Sakit (RS). “Semua itu diduga disebabkan System pelayanan yang tidak tranparan, data kepesertaan BPJS Kesehatan tidak pernah jelas jumlahnya, pengelolaan dana peserta yang terkesan tertutup dan BPJS Kesehatan di kelola 85% Dokter penjual resep,” ujarnya Korwil KSBSI Jambi, Roida Pane.
Dalam orasinya, Korlap KSBSI menganggap total pertahun yang diperoleh BPJS Kesehatan sebesar 50, 4 Triliyun, sementara total klaim yang di bayar kan BPJS selama satu tahun sebesar 37 Triliyun dan sisa dana BPJS mencapai 13,4 Triliyun.
“Ternyata selama ini BPJS Kesehatan untung banyak, terus apakah pemerintah dan BPJS Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyatnya gratis? Tidak!!” padahal selama ini pemerintah selalu menyebarkan propaganda bahwa BPJS adalah subsidi kesehatan gratis dari pemerintah” Ungkapnya.
KSBSI juga menganggap bahwa pelayanan BPJS Kesehatan bagi peserta BPJS saingan jauh dari kelayakan. “bayangkan saja bila pasien tidak ada uang untuk menembus resep obat yang tidak do cover oleh BPJS, mungkin bukan malah jadi sehat, pasien justru cuma bisa pasrah menahan sakit. Apakah ini yang disebut dengan jaminan kesehatan??” Koarnya.
Untuk itu KSBSI menolak keras kenaikan iuran BPJS Kesehatan, penegakan hukum terhadap siapa saja yang tidak patuh terhadap UU BPJS Kesehatan, bongkar mafia yang ada dalam tubuh BPJS Kesehatan dan perbaiki sistem pelayanan BPJS Kesehatan serta ganti pengelola BPJS Kesehatan dengan tenaga Profesional.
“Apabila tuntutan tidak dipenuhi maka biarkan layanan kesehatan buruh kembali ke BPIS Naker atau kami akan keluar dari kepesertaan BPJS Kesehatan dan kami minta kepada Presiden Republik Indonesia jangan coba-coba menaikan BPJS Kesehatan sebelum perbaiki sistim pengelolanya,”tegasnya.(VV)