Tuesday, July 8, 2025

Raffi Ahmad dan Distraction Strategy

fb img 1744151539250

Jika ada pertanyaan apakah Raffi Ahmad pantas mendapatkan jabatan sebagai utusan khusus presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni ? Maka jawabannya bisa pantas bisa tidak, karena itu tergantung pada 100 hari kerja sejak suami Nagita Slavina itu dilantik. Tapi harus diakui dia adalah role model anak muda jaman sekarang yang peka terhadap dunia digital. Itu terlihat dari banyaknya platform digital yang dimilikinya.

Semoga selama 100 bekerja nanti tidak ada sensasi selama dia menjadi artis, seperti baru-baru ini yaitu kontroversi gelar Doktor Honoris Causa yang kampusnya tidak diketahui.

Berdasarkan data yang kami dapatkan
Jumlah Pengikut di Media Sosial Raffi Ahmad (per Oktober 2024):Instagram: 76 juta pengikut, YouTube (Rans Entertainment): 30 juta subscriber, TikTok: 15 juta pengikut, Twitter/X: 10 juta pengikut
Lalu Engagement Rate, Instagram: Rata-rata 3-4% engagement per post

YouTube: Rata-rata 1-2 juta views per video, TikTok: Rata-rata 500 ribu – 1 juta views per video pendek.
Lalu kami berupaya mencari tau berapa penghasilannya sebulan, dari bantuan Chat GPT AI berikut rinciannya.

Raffi Ahmad (Rans Entertainment)

YouTube Ads Revenue:
Dengan 30 juta subscriber dan rata-rata 1-2 juta views per video, penghasilan dari YouTube bisa berkisar antara Rp 1,5 – 2 miliar per bulan. Ini dihitung berdasarkan estimasi RPM (Revenue per Mille) sekitar Rp 7.000 – Rp 15.000 per 1.000 views.


-Endorsement di Media Sosial:
Dengan 75 juta pengikut di Instagram, satu postingan endorse bisa dihargai antara Rp 500 juta – Rp 1 miliar. Jika dalam sebulan Raffi memposting 4-6 konten endorsement, total penghasilan bisa mencapai Rp 2 – 4 miliar per bulan.

Maka Total Perkiraan Penghasilan Bulanan dari YouTube dan endorsement, Raffi Ahmad dapat mengantongi sekitar Rp 3,5 – 6 miliar per bulan. Bombastis bukan?

Dari penghasilan yang menggiurkan itu maka wajar banyak anak muda bahkan ibu-ibu mengikuti jejak Raffi Ahmad menjadi konten kreator.

Nah dari sini kita bisa menilai sementara alasan Prabowo Subianto menunjuknya menjadi utusan yang merupakan nomenklatur baru dalam jabatan kabinet Merah Putih ini, berdasarkan aset digital yang bisa mempengaruhi dan jejak karir artisnya yang dimulai sejak usia 20 tahun hingga kini ia berusia 37 tahun.

Tapi sebenarnya dalam hal jabatannya yaitu utusan khusus presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni

Distraction Strategy

Dengan segala pencapaian Raffi Ahmad, Namun ada juga yang menilai jabatan ini hanya gimmick Prabowo mengajaknya dalam kabinetnya untuk mengkoordinasikan pekerja seni (artis) untuk membuat gimmick, isu/gosip sebagai pengalihan atau penangkal atas persoalan negara yang mungkin saja muncul.

Pengalihan isu artis sering kali menjadi sorotan ketika ada masalah besar yang sedang dihadapi oleh bangsa. Fenomena ini disebut sebagai “distraction strategy” atau strategi pengalihan perhatian.

Banyak contohnya seperti
Kontroversi Syahrini di Tengah Isu Pemilu: Pada saat Pemilu 2019, Syahrini, seorang penyanyi populer, menjadi pusat perhatian setelah pernikahannya dengan pengusaha Reino Barack. Di tengah ketegangan politik antara dua kandidat presiden dan isu politik besar lainnya, media lebih banyak memberitakan tentang kemewahan pernikahan Syahrini dan berbagai drama seputar pernikahan tersebut, yang menarik perhatian publik dari diskusi serius tentang proses pemilu.

Kasus Narkoba Artis di Tengah Krisis Pandemi: Pada 2021, ketika Indonesia menghadapi puncak krisis COVID-19 dan kebijakan PPKM yang kontroversial, ada beberapa kasus artis tertangkap menggunakan narkoba, seperti kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Pemberitaan tentang kasus narkoba ini menyedot perhatian besar publik, sementara persoalan seperti penanganan COVID-19 dan distribusi vaksin yang tidak merata, atau krisis ekonomi yang meningkat, menjadi terabaikan di ruang diskusi.

Kasus Selebgram di Tengah Krisis Ekonomi: Di tengah krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang memunculkan masalah pengangguran dan kemiskinan, pemberitaan media sosial dan online lebih banyak diisi dengan gosip atau kontroversi selebgram seperti kasus Rachel Vennya yang kabur dari karantina. Perhatian masyarakat yang seharusnya fokus pada kebijakan penanganan ekonomi dan kesehatan terpecah karena isu ini mendominasi berita.

Distraksi dari Isu Politik Ketika muncul persoalan politik yang serius, seperti skandal korupsi, kebijakan kontroversial, atau permasalahan ekonomi, isu artis sering diangkat oleh media untuk mengalihkan perhatian publik. Publik lebih mudah teralihkan dengan topik yang lebih ringan, terutama terkait kehidupan pribadi atau kontroversi artis.

Bagikan berita

Berita Terkait

Komentar

Popular post

Official Account