SWARANESIA.COM- Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dinyatakan jatuh dan menewaskan 60 penumpang dan 12 kru. Ini sangat menyisakan suka bagi para keluarga dan kerabat yang ditinggalkan.
Semua keluarga dan handai tolan ramai-ramai berdoa yang terbaik bagi korban dan keluarga korban yang ditinggalkan.
Duka juga dirasakan warga Gaza Palestina. Mereka akan melaksanakan shalat ghaib dan doa bagi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Seperti yang terekam dalam video bangonim yang melaporkan langsung dari lokasi sholat ghoib dan doa bersama.
Dalam spanduk sepanjang lebih kurang 2 meter itu bertuliskan Pray For Sriwijaya Air, Muslim Palestina gelar sholat ghoib dan doa bersama korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sementara itu, 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik kepolisian, TNI, maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan, yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media, KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL.