SWARANESIA.COM-Insiden kapal tongkang bermuatan batu bara yang menabrak Jembatan Tembesi pada 22 Januari lalu memicu kekhawatiran masyarakat. Pasalnya, pilar keempat jembatan kini kehilangan pelindung, yang sebelumnya berfungsi sebagai fender.
Merespons kejadian tersebut, Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Jambi langsung mengambil langkah tanggap. Organisasi ini memastikan bahwa perbaikan fender akan segera dilakukan dengan menunjuk kontraktor khusus untuk menangani kerusakan tersebut.
Wakil Ketua PPTB Jambi, Sapuan Ansori, menyampaikan bahwa pihaknya telah meninjau lokasi kerusakan dan berkomitmen untuk segera memperbaiki fender yang sebelumnya juga dibangun oleh PPTB. “Kami telah melihat langsung kondisi di lapangan dan menyampaikan komitmen kami kepada pemerintah. Kami siap memperbaiki kerusakan ini dan meminta maaf kepada masyarakat Jambi atas kejadian ini,” ungkap Sapuan.
Menurut Sapuan, perbaikan fender diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan. “Kami tidak tinggal diam. Segala persiapan, termasuk kontraktor, sudah kami siapkan. Ini adalah bukti komitmen kami. Ke depan, kami juga akan mengevaluasi prosedur kerja agar kejadian serupa dapat dicegah,” jelasnya.
Menanggapi usulan untuk menghentikan sementara aktivitas di jalur sungai, Sapuan berharap hal itu tidak dilakukan. Menurutnya, penghentian aktivitas di jalur tersebut justru dapat memperlambat proses perbaikan.
“Jika jalur sungai ditutup, kami khawatir pekerjaan ini tidak bisa selesai tepat waktu. Kami juga memahami situasi saat ini, di mana distribusi batu bara sedang terhambat. Ini adalah kejadian yang tidak diinginkan, dan kami berharap ada solusi yang menguntungkan semua pihak,” tambah Sapuan.
Ia pun mengajak pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung proses perbaikan ini agar Jembatan Tembesi kembali berfungsi dengan aman dan optimal.