SWARANESIA.COM,JAMBI- Pilkada Serentak 2020 mendatang akan seru. Apalagi tiga daerah dari lima daerah yang menggelar pilkada hanya akan diikuti satu pasang calon alias calon tunggal saja. Kenapa demikian, apakah tak ada keberanian untuk maju di Pilkada Serentak 2020, atau faktor lainnya.
Pilkada Serentak 2020 akan dilaksanakan di Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungaipenuh, Bungo dan Batanghari, serta Pilgub Jambi 2020.
Namun untuk tiga daerah ini, seperti Tanjung Jabung Timur, Bungo dan Sungaipenuh diprediksi akan diikuti satu pasangan bakal calon kepala daerah saja.
Di Tanjung Jabung Timur misalnya hingga saat ini yang muncul adalah bakal calon bupati petahana Romy Haryanto dan Roby Nahliyansyah yang mencalonkan diri lewat jalur perseorangan atau independen. Hingga saat ini belum ada calon yang muncul atau mendaftar di partai politik.
Sementara di Bungo juga demikian, hingga saat ini baru muncul nama calon bupati yang juga petahana yakni Mashuri – Syafrudin Dwi Aprianto. Lalu di Sungaipenuh yang saat ini muncul baru pasangan Fikar Azami-Yos Adrino yang sudah mendapatkan dua partai pengusung yakni Demokrat dan Hanura.
“Sebenarnya tiga daerah ini punya karakteristik yang berbeda-beda, namun memang calon yang muncul saat ini dibilang terlalu kuat untuk disaingi, maka bisa sulit untuk dilawan,” ujar Dori Effendi kepada Swaranesia.com, Senin (22/6)
Menurut doktor politik ini mengatakan di Tanjung Jabung Timur, pasangan Romy dan Robi memang sangat sulit untuk dilawan, karena asal partai mereka adalah PAN yang saat ini menguasai 50 persen kursi di DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Apalagi saat mendaftar lalu, pasangan ini malah diantar 18 anggota DPRD, itu artinya dukungan terhadap pasangan ini sudah bulat,” ujar Dosen Fisipol Unja ini.
Selain itu pasangan ini, dibilang juga menguasa politik secara etnik, Roby yang merupakan perwakilan dari suku Bugis yang juga penduduk mayoritas di Tanjab Timur bisa mengeruk suara dari ceruk tersebut.
Lalu di Bungo juga terjadi politik etnik, pasangan Mashuri dan Syafrudin Dwi Aprianto (Apri) merupakan perbaduan pasangan yang klop, melalui Apri ternyata bisa mengambil suara dari basis Jawa yang menjadi bagian penting daerah Jambi bagian Barat ini.
“ Mashuri sangat piawai mengambil hati pendukung dari basis calon bupati Bungo sebelumnya yakni Zulfikar Ahmad,”
Di Bungo ini juga unik, karena seharusnya banyak lawan yang sudah bermunculan, seperti beberapa waktu lalu muncul lawan bakal calon gubernur Ridwan Ibrahim yang merupakan keluarga dari Gubernur Fachrori Umar, namun belakangan malah mundur.
Sementara di Sungaipenuh yang terjadi adalah politik oligarki. Pengaruh dinasti Asyafri Jaya Bakri yang tak lain adalah ayah dari Fikar Azami yang saat ini maju di Pilwako Sungaipenuh 2020 ini. Keluarga ini begitu kuat mempertahankan basisnya.
“ Fikar itu punya suara hampir di 9 kecamatan di Sungaipenuh, suaranya merata, jadi sulit mencari lawan tanding,” katanya
Selain itu juga ini terlihat dari perolehan suara keluarga ini yang mayoritas, di mana saat ini Fikar adalah ketua DPRD Sungaipenuh dan putri Asyafri Jaya Bakri yakni Ezaty yang memperoleh suara terbanyak saat Pileg DPRD Provinsi 2019 lalu.
“ Jadi ketika ada yang ingin maju, harus berpikir Panjang,” jelasnya.
Meski demikian peta politik bisa saja berubah, karena sifatnya dinamis, sebelum pengesahan dari KPU maka apapun bisa berubah.
“ Itu tergantung partai politik yang mau mengambil sikap, apakah akan munculkan calon atau tidak, jelasnya.
Pilwako Sungaipenuh 2020
Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota (Cawako-Cawawako) Sungai Penuh, Fikar Azami-Yos Adrino agaknya mulai siap menghadapi Pilwako Sungaipenuh 2020. Soalnya pasangan ini akan mendapatkan rekomendasi dua partai.
Selain mendapatkan rekomendasi dari Demokrat, pasangan ini juga juga akan menerima SK rekomendasi Hanura.
Penyerahan rencananya akan dilakukan Selasa (23/6/2020) siang di DPP Hanura. Ini disampaikan Yos Adrino, saat dihubungu, Senin (22/6/2020) malam.
“Besok rencananya kita juga akan menerima SK rekomendasi dari Hanura. Cuma saya harus balik ke Jambi, jadi mungkin akan diterima oleh pak Fikar Azami,” sebut Yos.
Sebelumnya diberitakan, Senin malam ini pasangan Fikar-Yos juga sudah menerima SK rekomendasi dari DPP Demokrat. SK ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Pilkada Tanjung Jabung Timur
Pasangan bakal calon bupati Tanjung Jabung Timur jalur perseorangan Rommy Haryanto dan Robby Nahliansyah resmi menyerahkan dukungan KTP ke KPU Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pasangan Rommy dan Robby hadir di KPU sekitar pukul 09.30. Pasangan yang mengenakan pakaian putih-putih ini langsung didampingi tim pemenangan dan simpatisan.
Setibanya pasangan ini di KPU, mereka langsung menyerahkan dukungan pada KPU.
” Dalam kesempatan ini saya menyerahkan 30.205 dukungan KTP pada KPU, ” Ujar Rommy Haryanto saat jumpa pers di halaman KPU Tanjung Jabung Timur, Jumat (21/2).
Rommy juga mengatakan dirinya mendaftar melalui jalur perseorangan bukan bentuk kekecewaan pada PAN
” Saya tidak kecewa dengan PAN, karena saat ini saya masih kader PAN, ” ujar Rommy.
Dia mengatakan saat pendaftaran ini dia didampingi hampir seluruh anggota DPRD Tanjung Jabung Timur dari PAN dan pengurus PAN kabupaten.
” Semua anggota DPRD Tanjung Jabung Timur dari PAN dan pengurus PAN ikut mendampingi kita, ” Ujar Rommy.
KPU pantau langsung
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi, M. Sanusi turun langsung memantau proses verifikasi dukungan calon perseorangan di Pilkada Tanjabtim.
Ini setelah pasangan Romi Hariyanto-Robby Nahliansyah yang merupakan kandidat petahana menyerahkan 30.203 dokumen dukungan ke KPU Tanjabtim, Jum’at (21/2).
Sanusi mengatakan, dukungan ini dicek satu persatu. Proses verifikasi dilakukan untuk mengetahui kecukupan jumlah yang diserahkan dengan yang masuk di aplikasi Sistim Informasi Pencalonan (Silon) dan syarat minuman dukungan.
“Tadi tim kita sedang bekerja. Semoga verifikasi dan pengecekan berjalan lancar,” katanya.
Jika melihat jumlah SDM yang di sediakan KPU Tanjabtim, Sanusi optimis verifikasi bisa cepat diselesaikan. “Tadi saya lihat ada 11 pos yang disediakan. Kemudian ada 22 orang yang melakukan pengecekan,” tukasnya. (andika)