By: Ferdia Prakarsa, SH *
Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) secara langsung merupakan sarana sekaligus upaya mewujudkan sistem demokrasi secara utuh serta sebagai langkah merealisasikan kedaulatan rakyat. Harapan pemerintah dan masyarakat dengan adanya Pilkada langsung dan serentak, akan terpilih kepala daerah dan wakil kepala daerah berkualitas yang memiliki kompetensi, integritas, kapabilitas dan akseptabilitas yang merupakan tujuan ideal dari penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.
Setiap Pemilih tentunya memiliki perspektif dalam menentukan pilihan kepada para calon Kepala Daerah tertentu pada Pemilihan Kepala Daerah. Secara umum perilaku pemilih dipengaruhi oleh tiga pendekatan yaitu, pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis dan pendekatan pilihan rasional. Ketiga faktor tersebut cukup memberikan pengaruh kepada pemilih dalam menjatuhkan pilihannya saat pemilihan umum. Dalam konteks pendekatan pilihan rasional, Aspek persona integritas kapabilitas, rekam jejak dan program yang dijanjikan, sekaligus menganalisis kemungkinan program-program tersebut relevan untuk dikerjakan atau tidak.
Upaya menimbang rekam jejak calon Kepala Daerah dalam konteks kontestasi Pilkada merupakan salah cara untuk meningkatkan kualitas para calon Kepala Daerah. Dan upaya ini seharusnya dilakukan pada level pencalonan oleh partai politik dan level pemilihan oleh pemilih.
Pada level pencalonan, partai politik seharusnya dapat memastikan rekam jejak para calon berkualitas baik. Walaupun sering kita lihat bahwa kecenderungan partai politik dalam menentukan calon Kepala Daerah yang akan diusung lebih kearah factor popularitas, eletabilitas, dan dukungan logistic pemilu, sehingga aspek rekam jejak menjadi factor yang jarang dipertimbangkan oleh partai politik. Dengan adanya upaya dari partai politik memastikan rekam jejak para calon Kepala Daerah, diharapkan pada waktunya nanti pemilih mendapatkan menu yang gampang “dikunyah” oleh pada level pemilihan. Pada level pemilihan, Pemilih perlu aktif menggali rekam jejak tentang para calon Kepala Daerah yang telah diusung oleh partai politik melalui penetapan KPU Daerah agar tidak salah memilih pemimpin daerah. Peran KPU Daerah pun dapat dioptimalkan dalam memastikan rekam jejak calon Kepala Daerah melalui berbagai verifikasi persyaratan pencalonan
Rekam jejak kepemimpinan seorang calon Kepala Daerah menggambarkan suatu proses, tumbuh dan berkembang dari bawah, ditempa oleh berbagai pengalaman, ketekunan dan kerja keras serta tidak berhenti belajar sepanjang hidupnya. Karena Kualitas pemimpin pada umumnya dibentuk melalui suatu proses yang memerlukan waktu dan upaya, bukan didapat secara instan dalam waktu singkat. Proses itulah yang diharapkan memberi semacam garansi kualitas seorang calon pemimpin. Sehingga berdampak pada kematangan dalam kepemimpinan, karena sebagai calon Kepala Daerah akan banyak masalah kompleks yang akan dihadapi sebagai pemimpin daerah.
Aspek ”memiliki rekam jejak/prestasi yang baik” merupakan kriteria yang dinilai penting oleh public. Munculnya sejumlah gubernur dan bupati/wali kota dengan rekam jejak segudang prestasi memperbaiki kondisi daerah mereka menjadi acuan baru public. Para kepala daerah ini tak hanya mendobrak jarak sosial yang terpaut jauh antara pemimpin dan rakyat, tetapi juga mampu mengakselerasi kerja birokrasi di daerah sehingga lebih cepat bekerja. Di bawah kepemimpinan mereka, relasi kepala daerah dengan rakyat menjadi lebih akrab. Sementara birokrat menjadi lebih professional, cepat, tepat dan ramah melayani masyarakat. Sosok-sosok ini menciptakan paradigma baru pemimpin ideal bagi sebagian masyarakat. Sosok-sosok tersebut mengembangkan gaya kepemimpinan populis yang merakyat dan tak berjarak.
Apapun yang menjadi pertimbangan partai politik dan pemilih dalam menentukan dukungan kepada calon kepala daerah, factor rekam jejak harus menjadi semacam prasyarat sebelum para calon kepala daerah tersebut memenuhi syarat dukungan politik seperti popularitas, elektabilitas, logistic, kekerabatan dan syarat dukungan lainnya. Karena kepemimpinan daerah memerlukan kualitas kepemimpinan yang memiliki rekam jejak baik dan solid, bukan rekam jejak kepemimpinan yang tiba-tiba didorong muncul ataupun rekam jejak kepemimpinan yang gagal.
*Penulis adalah Advokad dan Penggiat Politik Jambi