SWARANESIA.COM- Pemilihan Gubernur Jambi 2024 terkesan berbeda dari sejumlah pilgub sebelumnya. Pilgub Jambi kali ini terasa lebih panas dan menegangkan.
Pasalnya, pergerakan Alharis sebagai petahana disebut sebagai kerja keras sebelum perang. Muncul dugaan Alharis gentar berhadapan melawan penantangnya Romi Hariyanto.
Romi memang satu – satunya calon penantang Alharis di pilgub Jambi 2024. Sejak 2022 Romi sudah mendeklarasikan dirinya untuk menantang Alharis.
Sejumlah survey kemudian menggambarkan bahwa pergerakan Romi cukup efektif. Elektabilitasnya terus meningkat pesat, ia memepet incumbent. Survey terbaru di rentang Juli akhir – awal Agustus Romi dikabarkan sudah meninggalkan jauh Alharis – Abdullah Sani.
Muncul dugaan Alharis kemudian mengupayakan skema kotak kosong. Ia dan Abdullah Sani bertarung tanpa lawan di 27 Nopember 2024. Upaya itu terlihat cukup jitu. Ia memborong hampir semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Jambi. Mulai PAN, PKB, PKS, Demokrat, PDIP, Gerindra dan Golkar. Hanya menyisakan Nasdem. Nasdem kabarnya sudah Berkomitment mengusung Romi.
Sekilas upaya skema kotak kosong itu memang berhasil. Namun tiba – tiba muncul keputusan Mahkamah Konstitusi yang membuka ruang bagi Romi tetap melaju dengan dukungan Nasdem ditambah sejumlah parpol non kursi DPRD. Romi awalnya akan berpasangan dengan Saniatul Lativa. Politisi Senayan dari Golkar.
Tepat sehari sebelum pembukaan pendaftaran KPUD, Senin 26 Agustus 2024, sekitar tengah hari, secara mengejutkan Saniatul mundur dari bursa pencalonan. Meninggalkan Romi yang sudah bersiap mendaftar ke KPUD. Seketika publik Jambi heboh dengan keputusan Saniatul itu. Romi dipastikan kandas.
Namun apa lacur, alih – alih tumbang, Romi malah santai menanggapi mundurnya Saniatul. Ia merekam sendiri video pernyataannya. Ia sebar ke tim dan pendukungnya. Dalam video berdurasi singkat itu Romi terlihat tegar. Suaranya masih mantap seperti biasanya. Ia tegaskan sangat maklum dengan pengunduran diri Saniatul. Ia tegaskan pula bahwa ia tetap akan mendaftar ke KPUD bersama calon wakil yang baru.
Sebuah sumber dari orang dekat Romi menyebut bahwa pagi sebelum mundur Saniatul dan Sukandar suaminya mendatangi Romi. Mereka berpamitan dan menjelaskan rinci alasan Saniatul tak sanggup meneruskan langkah politik untuk berlaga di pilgub Jambi.
“Ibu Saniatul sampai menangis, beliau menjelaskan ke Bang Romi bahwa tekanan sangat kuat. Ada kaitan dengan posisi Sukandar sebagai caleg Golkar terpilih, Agus Rubiyanto sebagai calon bupati Tebo dan Khalis Mustiko sebagai calon ketua DPRD Tebo,” ucap sumber yang mewanti namanya tak dikutip. Ia tak merinci detil perihal tekanan itu.
Sumber ini juga memastikan proses administrasi pendaftaran Romi bersama calon wakil barunya terus berproses. Rencananya Romi mendaftar pada Kamis 29 Agustus 2024.
Pengamat politik universitas Nurdin Hamzah Dedi Saputra menyebut mundurnya Saniatul Lativa patut diduga sebagai upaya akhir menjegal Romi maju di pilgub Jambi. Dedi menduga bahwa gagalnya upaya memborong parpol menjadi pemicu operasi khusus menggarap Saniatul Lativa.
“Faktanya kan begitu. Parpol tak bisa diborong karena mereka konsisten mendukung Romi terutama Nasdem. Maka skema paling ideal kemudian adalah membajak calon wakilnya. Kita lihat kan persis sehari sebelum buka pendaftaran. Logikanya ya memang berat menemukan calon wakil baru. Belum lagi soal administrasi yang harus dilengkapi,”terang Dedi.
Jika saja akhirnya Romi memang berhasil mendaftarkan diri bersama calon wakilnya ke KPUD, Dedi yakin pasangan ini kebanjiran insentif elektoral. Pasalnya situasi genting yang dihadapi Romi hari – hari ini cukup viral dan menghenyak publik Jambi.
“Dinamika kemarin itu membawa gelombang simpati kepada Romi. Ia dianggap terzolimi oleh petahana yang hendak menghadangnya maju di pilgub Jambi. Andai Romi benar bisa mendaftar maka simpati yang sebelumnya diwarnai pesimisme akan berubah menjadi gelombang dukungan yang luarbiasa,” beber Dedi meyakinkan.