SWARANESIA.COM- Siapa Presiden Prancis Emmanuel Macron yang saat ini mejadi tokoh kontroversi karena disebut hina Islam dan mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW
Emmanuel Macron merupakan Presiden Prancis dari partai La Republique en Marche itu.
Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron lahir pada 21 Desember 1977 di Amiens, kota di Utara Prancis. Macron menjadi presiden termuda dalam sejarah Prancis yaitu di usia 39 tahun ia berhasil memenangi Pemilihan Presiden Prancis mengalahkan Le Pen
Namun Emmanuel Macron juga pernah melakukan tindakan kontroversi lainnya.
1. Sempat ‘Bermasalah’ dengan Kaum Wanita
Berdasarkan laporan dari laman Politicio, Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat diprotes oleh aktivis feminis tepat setelah ia mengumumkan para menteri yang menjabat dalam pemerintahannya.
Ia diprotes karena Menteri Dalam Negeri Geral Darmanin yang baru diangkatnya dituding telah melakukan pemerkosaan kepada seorang hakim pada 2009 lalu.
Hakim wanita tersebut pun ikut membuka suara bahwa ia diminta bungkam atas kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Darmanin.
2. Mengaku Salah pada Skandal Benalla
Kepala Keamanan Istana Elysee sekaligus Pengawal Pribadi Presiden Emmanuel Macron, Alexandre BEnalla (28) diketahui memukului pengujuk rasa May Day.
Kasus itu kemudian cukup ramai dibincangkan oleh berbagai pihak, bahkan sang Presiden yang pada awalnya tutup mulut akhirnya turut memberi komentar.
3. Erdogan Singgung Kesehatan Mental Emmanuel Macron
Prancis memanggil Duta Besarnya untuk Turki setelah Presiden negara itu, Recep Tayyip Erdogan mempertanyakan kesehatan mental Presiden Emmanuel Macron.
Tak hanya itu, Erdogan pun mengkritik sikap Presiden Prancis terhadap Islam dan Muslim di negarnaya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Euro News.
“Apa masalah orang bernama Macron ini dengan Islam dan Muslim? Apa lagi yang bisa dikatakan kepada kepala negara yang tidak memahami kebebasan berkeyakinan dan yang berperilaku seperti ini kepada jutaan orang yang tinggal di negaranya yang merupakan anggota dari agama yang berbeda?,” ujarnya di Kayseri, Anatolia.
Namun Emmanuel Macron menganggap bahwa Erdogan tak berbelasungkawa terhadap guru sejarah Prancis yang meninggal dunia karena menjadi korban pemenggalan kepala.
Sebut Islam ‘dalam Krisis’
Presiden Emmanuel Macron telah mengumumkan untuk membela nilai-nilai sekuler Prancis terhadap apa yang disebutnya sebagai ‘radikalisme Islam’.
Berdasarkan laporan dari laman Aljazeera, ia mengatakan pula bahwa Islam tengah berada dalam krisis di seluruh dunia pada Jumat, 23 Oktober 2020.
“Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami,” ujarnya.
Pernyataannya kemudian memicu reaksi dari para aktivis muslim, khususnya saat Macron akan mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) pada Desember 2020 mendatang.
RUU tersebut dikeluarkan untuk memperkuat Undang-Undang 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara di Prancis.
Undang-Undang tersebut nantinya dapat mengizinkan setiap orang menganut agama apapun namun nilai keagamaan di sekolah dan layanan publik diduga akan dilarang.