JAMBI – Memasuki peralihan musim hujan ke kemarau, Gubernur Jambi Al Haris memperingatkan pemerintah kabupaten dan kota di provinsi itu untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Al Haris mengatakan bahwa Jambi termasuk daerah rawan karhutla, maka dari itu kepada pemda agar dapat lebih waspada.
“Saat ini di wilayah Jambi dalam peralihan musim, yakni dari musim hujan ke musim kemarau. Maka dari itu daerah yang rawan Karhutla perlu mewaspadai terjadinya Karhutla,” ujar Haris, Rabu (18/05/2022).
Selain itu, Haris juga memaparkan peristiwa pekan lalu dimana terdapat lima hektare lahan terbakar di Desa Londerang, Kabupaten Muaro Jambi.
“Beruntung petugas gabungan dapat memadamkan api, sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak meluas ke lahan lainnya,” pungkasnya.
Al Haris meminta kebakaran hutan dan lahan di Desa Londerang tersebut menjadi peringatan bagi daerah-daerah yang rawan karhutla. Terutama daerah yang memiliki lahan gambut seperti di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tidak hanya itu, tambah Haris saat ini dua kabupaten di Provinsi Jambi sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Yakni Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sementara, penetapan status siaga darurat Karhutla Provinsi Jambi masih belum di tetapkan.
“Kita masih melihat situasi dan kondisi, harapannya tidak terjadi peningkatan kasus Karhutla ini,” kata Al Haris.
Adapun dalam hal ini,Al Haris menegaskan jika terjadi peningkatan terhadap kasus karhutla tersebut, maka Pemerintah Provinsi Jambi akan menetapkan status siaga darurat karhutla dengan tujuan agar dapat dilakukan tindakan pemadaman dengan lebih efektif dan efisien.
“Saya menghimbau agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar. Serta turut membantu pemerintah meninjau dan mengawasi perusahaan-perusahaan nakal yang mencoba membuka lahan dengan cara membakar,” tutupnya.