SWARANESIA.COM- Akhir-akhir ini muncul fitnah pada Ustaz Adi Hidayat terkait aksi donasi buat Palestina, padahal banyak orang di Indonesia juga membutuhkan.
Semuanya akuntabel dan transparan, rekeningnya bisa langsung disupervisi Bank Syariah Mandiri (BSI), Yayasannya diaudit secara publik, diserahkan kepada lembaga terkemuka yang diakui negara, semua prosesnya disiarkan secara langsung dan melibatkan publikasi media yang luas.
Seluruh dana yang terkumpul hingga 25 Mei senilai lebih kurang 2 juta USD, sekitar Rp30 miliar. Alokasi dana donasi itu dibagi tiga: Pertama, 715 ribu USD atau sekitar Rp10,2 miliar diserahkan untuk warga Gaza melalui lembaga International Humanitarian Network (INH).
Bahkan rincian rencana penggunaannya dibacakan secara publik dalam siaran langsung MUI. Diserahkan secara langsung dan disaksikan Dubes Palestina.
Kedua, 1 juta USD atau sekitar Rp14,3 miliar yang diserahkan melalui MUI. Juga disaksikan langsung Dubes Palestina. Alokasi dana ini akan disalurkan MUI untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) dan bantuan lain untuk Palestina. MUI mengumumkan penyalurannya secara publik juga, melibatkan banyak media.
Ketiga, dana sisanya, sekitar 5,5 miliar, dialokasikan untuk dana pendidikan anak-anak Palestina, termasuk yang ada di Indonesia. Direalisasikan dalam bentuk beasiswa, dukungan kepada sekolah dan universitas di Palestina, dan lainnya. Semua dana ini masuk ke Yayasan Ma’had Islam Rafiatul Akhyar (MIRA) yang diaudit secara publik oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Demikian penjelasan akun Facebook Fahd Pahdepie.
Menurut Fahd Pahdepie dirinya ikut mendampingi penyerahannya secara langsung di kantor Dewan Syariah MUI. Hadir dalam acara itu berbagai tokoh dan media, termasuk wakil ketua MUI, sekjen MUI, Dubes Palestina, Komisaris BSI, hingga kawan dari kantor Wakil Presiden RI.
“Puluhan media meliput dan melaporkan acara yang disiarkan secara langsung melalui streaming Youtube itu, Singkatnya, semua cara dan prosedur yang seharusnya ditempuh sudah dilakukan, melibatkan institusi kredibel yang diakui negara, seluruh prosesnya dilaporkan secara terbuka dan bisa dicek langsung.” Katanya.
Discussion about this post