Penulis: Merita, S.Gz, M.Si
(Ketua Program Studi Ilmu Gizi, STIKes Baiturrahim Jambi)
World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus corona tahun 2019 atau dikenal Covid-19 sebagai penyakit pandemi. Menurut WHO, virus ini menyebabkan penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti MERS-CoV dan SARSCoV. Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia pada 11 Juni 2020 diketahui bahwa sebanyak 35.295 orang dinyatakan positif, 12.636 orang sembuh, dan 2.000 orang meninggal. Kasus Covid-19 hingga saat ini masih terus bertambah meskipun juga terjadi peningkatan terhadap angka kesembuhan. Demikian pula Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi tanggal 10 Juni 2020 menyatakan bahwa total kasus positif sebanyak 78 orang (dirawat). Hal ini juga terjadi peningkatan yang signifikan sejak kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Provinsi Jambi.
Upaya pencegahan Covid-19 merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena flu yang disebabkan oleh virus bersifat self-limitting, dan belum ditemukan obat yang spesifik untuk penanganannya. Dengan kata lain kesembuhan seseorang sangat dipengaruhi oleh imunitas yang bersangkutan, sehingga langkah pencegahan akan menjadi determinan yang lebih murah dan mudah dilakukan daripada pengobatan.
Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 seperti mengurangi interaksi sosial dengan menjaga jarak social dan pshycal distancing, meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh, menggunakan masker ketika berada di luar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun, dan konsumsi makanan sehat dan bergizi dengan melakukan penerapan gizi seimbang.
Berdasarkan hasil penelitian dengan media survey (google form) yang dilakukan secara bersama oleh Merita, S.Gz. M.Si (STIKes Baiturrahim Jambi), Egy Sunanda Putra, S.Gz, M.Gizi (Poltekkes Jambi), Silvia Mawarti Perdana, S.Gz, M.Si (FKM-Universitas Jambi), dan Ismi Nurwaqiah, S.Gz, M.Kes (FKM-Universitas Jambi) tentang “Pengaruh Covid-19 terhadap kebiasaan makan pada orang dewasa di Indonesia”, diketahui bahwa sebagian besar orang dewasa (usia 19-59 tahun) di Indonesia menyatakan terjadi perubahan yang lebih baik terhadap kebiasan makan selama pandemi Covid-19 (73,2%). Demikian pula, hasil juga menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa di Provinsi Jambi menyatakan terjadi perubahan kebiasan konsumsi yang lebih baik selama masa pandemi Covid-19 (74,6%).
Akses yang lebih banyak ke makanan sehat harus menjadi prioritas utama dan individu harus memperhatikan kebiasaan makan yang sehat untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran serta mengurangi kerentanan terhadap komplikasi jangka panjang dari Covid-19. Hasil riset Merita, S.Gz, M.Si dkk juga menunjukkan bahwa orang dewasa di Provinsi Jambi telah menerapkan Prinsip Gizi Seimbang dengan baik semasa pandemi covid-19 ini. Berdasarkan hasil survey (254 responden) terdapat beberapa komponen gizi seimbang yang telah diterapkan oleh orang dewasa Provinsi Jambi semasa pandemi Covid-19 yaitu sumber pangan hewani 2-4 porsi/hari (70,9%), sumber pangan nabati 1-3 potong/hari (55,9%), konsumsi makanan sumber karbohidrat 3-4 piring (48,8%), sayuran 3-4 mangkok/hari (44,9%), buah-buahan sebanyak 2-3 buah/hari (33,3%), dan air putih >=8 gelas/hari (79,5%), membatasi asupan gula < 4 sdm (42,9%), membatasi asupan garam <1 sendok teh/hari (45,3%), membatasi asupan minyak <5 sdm /hari (49,2%), serta sering melakukan aktivitas fisik (38,6%).
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa orang dewasa di Provinsi Jambi pada saat kondisi pandemi Covid-19 memiliki tingkat konsumsi multivitamin dengan kategori sering (30,7%). Menurut para peneliti di China, bahwa mengkonsumsi multivitamin dan mineral (Vitamin A, B, C, D, E, Selenium, Zinc dan Iron) merupakan intervensi potensial untuk pengobatan Covid-19 di China.
Pada masa pandemi Covid-19 dimana menyebabkan seseorang memiliki rasa kekhawatiran terhadap kerentanan tertular Covid-19 sehingga mendorong seseorang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi. Jika masyarakat terus mempertahankan kebiasaan konsumsi yang baik seperti temuan penelitian semasa pandemi ini maka penurunan kejadian Covid-19 bukan merupakan hal yang mustahil. Dengan penerapan gizi seimbang semasa pandemi Covid-19 ini maka seseorang akan mendapatkan asupan zat gizi cukup, beragam, dan seimbang. Serta mendapatkan asupan mikronutrien yang mengandung antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan beta karoten untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Serta diikuti dengan upaya masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah juga merupakan bagian penting untuk memutuh rantai penyebaran Covid-19.
-Salam Sehat dan Lawan Covid-19-