Oleh : Dori Effendi PhD
Peluncuran Bus Capsule pada hari Sumpa Pemuda tentunya menjadi kebanggaan untuk masyarakat Jambi. Ini karena bus tersebut adalah kendaraan moderen pertama kali di Indonesia.
Bus Capulse juga menawarkan aplikasi online untuk memudahkan pemantauan pergerakan bus tersebut. Artinya pengguna bus amat diberi kemudahan. Persoalanya apakah bus ini memberi solusi keruwetan lalu lintas atau hanya sebagai kendaraan politik untuk menaikkan populeritas sang-walikota?
KENDARAAN POLITIK SEMATA
_________________________________
Jika merujuk dari keperluan masyarakat Kota Jambi, tentunya bukan bus Capsule yang diperlukan. Apatah lagi, bus ini hanya menyedikan kursi untuk 13 penumpang. Selain itu, sistem transportasi yang terintegrasi belum tersedia di Kota Jambi. Ini lah mengapa bus Capsule hanya menjadi kendaraan politik.
Mari kita belajar dari kota maju yang sudah memiliki kendaraan tersebut. Seperti Kota London dengan sistem transportasi interkoneksi. Misalnya, bus Double Decker menjadi kendaraan favorit masyarakat Kota London dan juga para turis asing. Kenapa? Pertama, setiap transforasi saling berhubungan antara satu dengan yang lain seperti bus Double Decker memiliki rute penumpang ke stasiun London Underground.
Kedua, masyarakat Kota London dengan ciri khasnya masyarakat Eropa yang suka berjalan kaki dan menggunakan alat transportasi publik menjadikan bus tersebut sebagai alat kendaraan utama mereka. Di samping itu juga bus tersbut menjadi Ikon Kota London.
Begitu juga dengan Kota Kuala Lumpur yang memiliki Bus Rapid KL. Bus Rapid KL, memiliki sistem yang sama dengan Kota London, khususnya interkoneksi antara Bus Rapid KL, MRT, LRT, dan Kereta Cepat Kuala Lumpur.
Lalu jika dibandingkan dengan dua Kota Maju di atas, dimana sebenarnya konsep Kota Maju kekinian yang direncakan oleh Walikota Jambi. Sedangkan persoalan ketaatan berlalu lintas, jalan yang sempit, parkir, trotoar dijadikan tempat jualan dan kesemberawutan Kota Jambi belum mampu diatasi oleh pemerintah Kota Jambi.