SWARANESIA.COM,JAKARTA Oerlikon Skyshield MK. Senjata buatan Swiss ini mungkin tak banyak diketahui, tapi ia digadang sebagai alat terkuat yang pernah dimiliki Militer Indonesia.
Mampu menjangkau serangan udara dari jarak dekat, jauh dan menengah. Kekuatan pertahanan senjata Oerlikon Skyshield ini mampu menghadang semua ancaman udara dengan jarak 4000 meter.
Apabila Oerlikon Skysheild ditanamkan,mampu menembak sebuah benda dengan kecepatan 1000 peluru permenit. jarak kecepatan amunisi rata-rata 1050 meter/detik.
Siap menghadang semua bentuk serangan udara. Kelebihan dari alat pertahanan ini adalah mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat jenis apapun, semua jenis rudal, roket dan mortir yang datang menyerang.
Senjata produksi Swiss 2014 ini memiliki dua system radar yaitu sensor unit dan satu command post yang memiliki sebagai pengendali tembakan dan satu pembantu radar secara visual, artinya mampu mengikuti semua sasaran yang bergerak atau berusaha kabur.
Persentase lolos dari serangan senjata ini sangat kecil.Di lengkapai Sky Gun Misille yang dapat menyemburkan 202 butir perluru dan berubah bentuk menjadi semacam perisai setelah 4 detik, menjadikan kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.
Skyshield adalah sistem pertahanan udara jarak pendek dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves.
Skyshield Air-defence system adalah modular, ringan, sistem Short Range Air Defense (SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves (sekarang menjadi anak perusahaan dari Rheinmetall dari Jerman). Penerus sistem pertahanan Skyguard, Skyshield dimaksudkan untuk cepat memperoleh dan menghancurkan pesawat dan rudal.
Sistem senjata itu sendiri terdiri dari dua 35 mm (1,38 inci) meriam revolver dengan tingkat tembak dari 1.000 putaran per menit, sistem pengendalian tembakan terdiri dari unit sensor dan pos komando terpisah. Skyshield juga dapat menggunakan hingga dua rudal modul 8-cell permukaan-ke-udara untuk kemampuan pertahanan udara diperluas. Skyshield dirancang untuk peran anti-pesawat selain pertahanan terhadap rudal.

Seperti dilaporkan sebelumnya Detasemen (Danden) Hanud 472 Pasukan Khas (Paskhas) akan menggelar uji coba empat unit Oerlikon Skyshield di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.
Oerlikon Skyshield merupakan salah satu sistem pertahanan udara yang dimiliki TNI saat ini. Bagaimana kemampuan senjata ini?
Sistem ini memiliki kemampuan deteksi radar dan mampu dihubungkan antar unit untuk membentuk satu sistem jaringan pertahanan titik. Skyshield mengusung jenis kanon Oerlikon Contraves 35/1000 kaliber 35 mm L79 GDF-007 yang disebut mampu terlibat dengan sasaran berupa helikopter, jet tempur yang terbang rendah, sampai rudal jelajah.
Memiliki laras tunggal dan putaran tembakan 1.000 per menit dan kecepatan tembak, proyektil hingga 1.440 meter per detik dengan jangkauan efektif hingga 4 kilometer.
Amunisi Skyshield menggunakan AHEAD (Advanced Hit Energy & Destruction) yang merupakan peluru tipe airbursting atau pecah di udara.
Peluru ini punya dua varian, yaitu ADV (Air Defence Variant) dan IFV. Amunisi ADV di tiap ujungnya menyimpat 152 sub proyektil atau pellet berbahan tungsten yang setiap pellet memiliki bobot 3,3 gram yang akan menyebar ketika amunisi pecah di udara dan akan mudah menembus bodi alumunium pesawat tempur, helikopter, dan rudal.
Pellet akan membentuk jaring metal untuk menjadikan pesawat atau rudal sulit menghindarinya.
Sistem ini menggunakan SFCU (Skyshield Fire Control Unit). Tiga unit SFCU akan membentuk satu baterai, atau lebih. Komponen yang terdiri dari setiap SFCU adalah dua kubah kanon Skyshield 35 mm, satu sensor/radar, dan satu command post (CP) yang independen. Konfigurasi ini memungkinkan cakupan radar yang saling berpotongan, alhasil menambah poin keunggulan ketahahan sistem senjata dari jamming. Singkat cerita, jaringan Skyshield masih tetap akan beroperasi walaupun salah satu SFCU dihancurkan musuh.
Kemampuan menjejak sasaran terbagi dalam dua radius yakni 12 kilometer untuk elevasi -5 sampai 70 derajat, atau 20 kilometer untuk elevasi -5 sampai 42 derajat. Kemampuan deteksi pada sasaran dengan RCS (radar cross section) sekelas jet tempur F-16 yakni 20 -25 kilometer meski akan sangat tergantung kondisi cuaca. Sementara untuk deteksi jenis rudal dimulai pada jarak 10 kilometer.
Selain bekal sistem radar, SFCU juga masih dilengkapi dengan sistem elektro optik untuk mengindentifikasi setiap sasaran. Sistem elektro optik ini terdiri dari kamera infra merah, kamera TV, laser range finder, dan distance measuring device. Kelebihannya SFCU akan memiliki backup penjejak ketika mendapat jamming lawan.
Spesifikasi Oerlikon Skyshield 35 mm
Produsen: Oerlikon Contraves – Rheinmetall Defence
Kecepatan Tembak : 1000 proyektil per menit
Kecepatan proyektil : 1.440 meter per detik
Jangkauan Efektif : 4.000 meter
Bobot : 385 kg
Panjang : 4.110 mm
Kapasitas amunisi : 240 peluru per magazien