SWARANESIA.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan kehadiran organisasi masyarakat sebenarnya berdampak positif bagi bangsa. Hanya, menurut dia, ada ormas yang keluar dari etika kebangsaan.
“Kalau kita lihat dari berjalannya timbulnya ormas-ormas yang muncul ini positif pada dasarnya, tapi juga ada ekses-ekses negatif, ada juga ormas-ormas yang tidak, mungkin, paralel dengan nilai-nilai batasan yang saya sebutkan tadi,” kata Mendagri Tito Karnavian di Hotel Kartika Chandra, Jalan Jendral Gatot Subroto, Karet, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
Tito kemudian menyinggung ormas negatif yang terkadang mengganggu ketertiban publik dan bersikap intoleran. Menurut eks Kapolri ini, seiring berjalannya waktu, ada juga ormas yang memiliki ideologi atau praktik yang berpotensi membahayakan kesatuan bangsa.
“Yang mungkin tidak menghargai, kurang menghargai hak asasi orang lain, intoleransi misalnya salah satu contoh. Kemudian juga ormas-ormas yang mungkin mengganggu ketertiban publik, melakukan acara di jalan umum kemudian mengganggu sampai tertutup jalan setelah itu bikin rusuh. Kita tahulah beberapa kali terjadi. Ini juga menjadi persoalan,” ujar Tito.
“Ketiga mungkin ormas-ormas yang kurang mengindahkan etika dan moral ketika menyampaikan pendapat, keluar dari etika kebangsaan, ke-Indonesian yang plural, yang timur, Asia. Kemudian ormas-ormas yang memiliki pemahaman ideologi atau praktek yang dapat membahayakan kesatuan bangsa. Dalam perjalan ini ada,” jelasnya.
Tito mengatakan pemerintah harus hadir dalam persoalan ormas ini. Menurut dia, ormas yang sudah diberikan hak demokrasinya ini jangan sampai menimbulkan destruktif atau merusak NKRI.
“Ini harus we have to do something, kita harus melakukan sesuatu kepada mereka agar jangan sampai kebebasan yang diberikan dalam iklim demokrasi ini kemudian membuat daya destruktif bagi keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan atau justru menghambat pembangunan. Ini nggak boleh terjadi,” sambung Tito.