SWARANESIA.COM- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merespon cepat permintaan pemerintah Tanjung Jabung Timur agar dapat memperhatikan petani pinang yang saat ini mengeluh karena harga yang murah.
Dalam kesempatan itu Mendag Zulkifli Hasan langsung memanggil Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto dan Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat ke kemendag.
Saat itu juga hadir pengusaha India yang mau membeli pinang daerah tersebut.
” Nah hari ini kita kehadiran dari Bupati Tanjung Jabung Timur dan Bupati Tanjung Jabung Barat untuk membahas harga pinang, kita mengupayakan agar bisa punya harga lebih baik, “ujar Zulhas.
Zulhas juga mengatakan nanti pinang dari jambi akan dipromosikan hingga ke India dan diharapkan mendapatkan perhatian khusus.
” Semoga ke depan petani pinang lebih baik lagi dan tidak ada kesulitan lagi dalam menjual pinang, ” Katanya.
Soal agenda di Kemendag, Romi menjelaskan bahwa saat ini dia sedang berusaha keras agar tata kelola ekspor impor pinang bisa kembali normal. Pasalnya, sudah cukup lama komoditas ini tidak bergerak. Harga anjlok. Bahkan sejumlah petani pinang sudah menebang pohon pinang usia produktif lantaran harga yang tak sesuai dengan biaya operasional.
Romi bergerak cepat. Dari hasil telaahnya, anjloknya harga pinang lantaran pengaruh tatakelola ekspor impor. Posisi tawar eksportir lemah dan intervensi negara – negara pengimpor terlalu dominan.
Karena itu salah satu solusi yang diupayakan adalah membentuk asosiasi petani pinang yang merupakan kesatuan seluruh pihak terkait dalam tatakelola pinang. Hal ini demi meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam tata niaga pinang dengan negara – negara tujuan ekspor. “Salah satunya berkaitan dengan terlalu tingginya bea masuk dan pajak yang dikenakan pada pinang Indonesia yang masuk ke negara – negara itu. Akibatnya harga di tingkat petani jadi sangat tertekan. Hal inilah yang coba kita urai agar skemanya jadi saling menguntungkan. Nah untuk ikhtiar itu kita tidak bisa sendiri, kota butuh dukungan negara dalam hal ini kementerian perdaganagan dan kementerian terkait lainnya,”jelas Romi.
Pentingnya kehadiran asosiasi, dijelaskan Romi, karena selama ini para pemain pinang dalam negeri cenderung bermain sendiri – sendiri. Akibatnya, rentan terhadap intervensi baik harga maupun tata kelolanya. “Selama ini kita lemah di posisi itu, padahal produktivitas kita sudah sangat tinggi. Sudah saatnya kita mampu menjadi penentu. Minimal bargaining kita kuat dalam urusan tata kelola niaga pinang ini,”tambahnya.
Romi optimis ikhtiar yang sedang ia kerjakan mendapat sambutan positif pemerintah pusat. Apalagi, saat ini sudah cukup banyak daerah – daerah lain yang mendorong petani untuk menggeluti tanaman komoditas ini. “Meski belum termasuk sebagai komoditas unggulan, pinang saat ini sangat prospektif untuk diandalkan. Kita sudah buktikan saat tata niaganya masih baik beberapa waktu lalu, petani pinang tergolong kelompok petani yang cukup sejahtera,”tutupnya
Discussion about this post