Friday, July 18, 2025

Membantah Tudingan : Megawati tanpa embel-embel Soekarno hanya Emak-emak berdaster.

fb img 1744151403970

Oleh : Andika Arnoldy

” Nama Megawati Soekarno Putri menjadi satu-satunya perempuan terkuat di Indonesia, Satu-satunya pernah menjadi Presiden Republik Indonesia, ketua Partai hingga kini. Tapi ada yang menyebut kalau tak ada embel-embel Soekarno, apalah artinya?”

Di suatu pertemuan seorang pembawa acara memberikan kuis pada tamu yang hadir, kebetulan yang hadir saat itu mayoritas adalah anak muda. Sebenarnya ini adalah cara pembawa acara untuk mengisi waktu sembari kedatangan tamu kehormatan.

Maka saat itu pembawa acara melontarkan kuis dengan pertanyaan siapa nama pahlawan nasional perempuan.

Beberapa anak muda maju, dari tiga anak muda yang maju dua di antaranya adalah perempuan. Satu persatu dari menjawab dengan lugas seperti Kartini, Cut Nyak Dien. Namun di antaranya mereka ada menambahkan Megawati, ya Megawati Soekarno Putri.

Tentu saja jawaban itu memancing tawa, karena Megawati bukan pahlawan nasional yang dimaksud.

Tapi sebentar. Saya yang menyimak jawaban anak muda yang terkesan asal-asalan, namun pasti ada alasan kenapa nama Megawati menjadi top of mind.

Mari sama menyimak sepak terjang ibu-ibu yang jauh berbeda dengan emak-emak berdaster yang berlangganan sayur setiap pagi.

Dalam kesempatan ini kita bisa membantah Megawati tanpa embel-embel Soekarno Putri hanyalah emak-emak biasa yang suka masak dan mencuci di dapur dan segala segala bentuk kesibukan emak-emak lainnya.

Megawati adalah contoh perempuan kuat dengan sejuta tantangan dan kehidupan, sungguh jauh berbeda dengan emak-emak yang memasang gas dan galon saja masih minta tolong.

Kehidupan zig-zag yang dilalui mantan orang nomor satu di Indonesia ini terbilang pahit. Pendiri PDI sejak 1986 dan PDI Perjuangan sejak 1999 itu menjadi tameng terdepan agar partai berlambang banteng itu terus bertahan.

Sekilas sejarah Megawati – PDI Perjuangan

Sejak awal terbentuk, PDI terus mengalami konflik internal hingga keadaan menjadi parah saat partai ini mendapat intervensi dari pemerintah. Untuk mengatasi konflik tersebut, akhirnya Megawati Soekarnoputri sebagai anak dari Soekarno, dicanangkan untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI. Kala itu, Mega dianggap sebagai pendatang baru di dunia politik.

Perjuangan Megawati tak sampai disitu, pemerintahan Soeharto kala itu yang merupakan masa Orde baru tidak menyetujui dukungan untuk Megawati menjadi ketum PDI. Pihaknya kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Sukarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Dia lagi-lagi harus menghadapi konflik internal PDI antara pendukung Megawati dan rezim Orde baru, hingga pada 22-23 Juni 1996 diadakan Kongres di Asrama Haji Medan. Namun, para pendukung Megawati melakukan aksi unjuk rasa hingga bentrok dengan aparat keamanan yang menjaga kongres.

Pada 15 Juli 1996 pemerintahan Orde baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, menetapkan Suryadi sebagai Ketum DPP PDI. Tak berselang lama, pada 27 Juli 1996 para pendukung Megawati menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat.

Di sanalah terjadi bentrok antara kubu Megawati Sukarnoputri dengan kubu Suryadi. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan Kerusuhan 27 Juli atau disingkat Peristiwa Kudatuli.

Bukan Wanita Biasa
Dalam perjalanan sebagai wanita, Megawati adalah pejuang emansipasi di tengah -tengah kontroversi pemimpin perempuan. Namun dia terus maju hingga memimpin pucuk lembaga politik PDI Perjuangan dan pemimpin bangsa Presiden Republik Indonesia.

Tak berlebihan jika Megawati disebut sebagai wanita terkuat di dunia saat ini. Karena wanita di jamannya sudah banyak pensiun dari pemerintah dan politik.

Dalam sebuah kutipan Megawati pernah berucap “Saya dengar, saya diberi julukan wanita terkuat di dunia yang tinggal satu-satunya. Karena, seperti Margaret Thatcher dan sebagainya sudah pass away (meninggal), apalagi di negara muslim terbesar. Saya terima kasih, bangga,” ucap Megawati.

Mungkin bisa di data, siapa lagi wanita kuat di dunia dengan segala sepak terjang dan rekam jejak. Namun sedikit nama perempuan yang menempa diri dari setiap peristiwa dan konflik.

Memang Megawati dilahirkan dalam situasi serba ada, hidup dengan kemewahan dan penuh protokoler, maklum sebagai putri presiden Megawati memang pantas mendapatkan hal itu.

Megawati adalah cerminan emak-emak tangguh, jadi inspirasi dan simbol perjuangan perempuan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin.

Bagikan berita

Berita Terkait

Komentar

Popular post

Official Account