Tak melulu lagu tentang patah hati, rindu atau cinta, Fourtwnty berhasil membawa diri dengan kemasan dan cita rasa yang bereda. Tak sampai di sana, band itu juga berhasil memberikan citra band yang tak selalu Stylish. Lihat saja aksi panggungnya yang jarang menggunakan alas kaki, beda sekali bukan.
Setidaknya ada empat lagu yang sangat mengena dari band latar belakang indie ini. Lima lagu tersebut yakni Zona Nyaman, Aku Tenang, Nanyian Surau dan tembang lainnya yakni Kursi Goyang. Lima lagu ini sangat mengena dan nempel di hati. Tak berlebihan jika ini lagu religius yang dikemas dengan apik.
Lagu dengan tema religius ini agaknya sudah menjadi trend di kalangan band indie, namun dengan gaya dan sentuhan yang berbeda pula, sebut saja Jason Ranti dan Ikhsan Skuter.
Lima lagu Fourtwnty itu sangat mempunyai pesan yang mendalam.
Zona Nyaman, lagu dari original Soundtrack (OST) FIlosopi Kopi ini mengajak anak muda untuk keluar dari zona nyaman. Faktanya memang begitu, kebanyakan anak muda, yang selesai dari sekolah perguruan tinggi selalu berpikir untuk bekerja di mana, kantor mana dan gajinya berapa.
Lagu Zona Nyaman dengan lirik
Sembilu yang dulu
Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Kita ini insan
Bukan seekor sapi
Sangat “Nyepak” untuk mereka yang ingin menjadi karyawan. Memang itu piihan. Namun dalam lagu ini sebenarnya apapun pekerjaan kita, mari kerjakan dengan sepenuh hati.
Pas sekali dengan filmnya filosopi kopi, lagu Zona Nyaman ini mengajak kita untuk yakin dengan kekuatan dan potensi diri untuk mencapai apa yang dicita-ciatakan. Di antaranya adalah dengan membuka kafe kopi sebagai passion untuk berwira usaha.
Lagu kedua yang cukup mengena adalah lagu aku tenang.
Denganmu tenang
Tak terfikir dunia ini
Karnamu tenang
Semua hayal, seakan kenyataan
Berlari lari ditaman mimpiku
Inilah termasuk tembang religius. Ujung dari ajaran agama ada ketenangan. Bersyukur dengan apa yang ada sesuai dengan apa yang sudah ada.
Ketenangan dan tak menghiraukan dunia yang semakin fana dan semakin jauh semakin sulit diraih. Itu tak akan membuat mu tenang.
Selain itu juga tembang Nyanyian Surau.
Bait ke bait mulai kurakit menari paras sakitku
Hingga sulit ‘ku berdamai dengan nalar tak terkontaminasi
Merasa haus dipuji
Hingga ‘ku lupa diri
Mati suri rasa canduku
Mati suri rasa canduku
Penggalan lirik di atas adalah lagu yang bisa mewakili jiwa religius dari lagu Fourtwnty. Cobalah resapi dan hayati lagu Nyanyian Surau ini. Sangat mendalam sekalil
Ini lagu seperti mencitrakan diri yang terlalu tinggi, ingin selalu dipuji dan akhirnya lupa diri. Padahal dirinya adalah manusia yang merupaan ciptaan tuhan.
Sehingga dirinya harus kembali ke surau untuk mengetauhi dirinya sebenarnya.
Nah lagu lainnya adalah kursi goyang.
Raharja yang berlimpah harta
Kosong hatinya, hebat di dunia
Ternyata, oh, ternyata
Gagal tafsirmu tentang bahagia
Menepilah, membuka peta
Mencari makna rumahnya
Hai, puan dan tuan pulang
Kala luang tenang-tenang
Tempatmu di kursi goyang
Hai, tuan
Dan puan tuang air senang
Kala petang, lara hilang
Tertawa yang terlihat mata
Hambar rasanya yang teristimewa
Oh, menurut hamba
Nyatanya hanya biasa
Menepilah, membuka mata
Mencari makna rumahnya
Lagu kursi goyang ini agaknya menjadi lagu kedua dari Zona Nyaman, jika Zona Nyaman mengharuskan untuk meninggalkan kenyamanan, lagi Kursi Goyang ini sepertinya harus kembali pada ketenangan.
Sehabis bekerja keras dan mencari rezeki jangan lupakan dengan jati diri. Bahwa harta dan dunia bukanlah segalanya.
Maka seharusnya ketengan akan didapatkan ketika kita berada di rumahNya.
Demikianlah sedikt lagu dari banyaknya lagu Fourtwnty yang tak melulu soal cinta dan patah hati serta rindu. Namun ada juga soal religius yang tak mesti bicara dosa dan pahala, surga dan neraka. Tapi justru mengajak kita agar kembali padaNya dengan ketenangan dan tau diri terhadap penciptaanNya.