SWARANESIA.COM- Perburuan Rekomendasi Partai Politik dalam Pilgub Jambi berlangsung maraton dan penuh dinamika yang kompetitip. Di awal proses ini petahana Al Haris terlihat dominan dengan memborong rekomendasi banyak partai politik. Tak tanggung – tanggung mantan Bupati Merangin itu sukses mendaratkan dukungan PPP, PAN, Demokrat, PKS dan PKB. Seolah tak puas dengan dukungan partai tersebut Al Haris juga agresif memburu rekomendasi Nasdem, Golkar, Gerindra.
Tak ayal melihat langkah politiknya, publik awam menilai Pilgub Jambi 2024 akan menghadirkan kotak kosong sebagai lawan petahana. Keyakinan ini bukan tanpa alasan jika dukungan ketiga partai ini bisa diperoleh, otomatis hanya PDI – P yang tersisa, dan ini jika sendiri jelas tak memenuhi syarat minimal kursi yang dibutuhkan untuk maju.
Namun, wacana kotak kosong ini dinilai pengamat politik senior Jambi Dr. Noviardi Ferzi sulit terwujud. Karena partai – partai lain yang tersisa tak kunjung membuka pintu untuk itu. Bahkan, Noviardi menilai Haris selaku petahana telah termakan skenario menghamburkan sumber daya yang dimilikinya untuk memburu rekomendasi partai.
” Jika melihat konstelasi sekarang, dua atau tiga partai yang tersisa telah mulai mengerucut menghadirkan lawan petahana dalam pilgub kali ini. Maka, saya lihat Haris termakan skema penghamburan sumber daya demi mengejar lawan kotak kosong dalam pilkada 2024 nanti, “ungkapnya di Jambi (6/8) semalam.
Dalam kondisi ini Noviardi mengatakan justru melahirkan pilgub yang head to head, satu lawan satu, antara petahana Haris dan sang penantang Romi Haryanto. Kondisi yang memberatkan bagi petahana.
” Kotak kosong terancam gagal, malah melahirkan pertarungan head to head, ini berat, karena psikologisnya sudah suka dan tak suka, pemilih cenderung calon yang baru, ” tandasya.