SWARANESIA.COM- Konsisi terkini banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin meluas. Genangan air semakin merata dan menggenangi rumah-rumah dan perkebunan warga.
Akibat banjir Kalsel ini, banyak kerugian materi dan korban nyawa. Namun saat ini masih dirincikan dan dihitung besaran kerugian.
Dikutip dari antaranews.com, terdapat 11 Kabupaten dan Kota di provinsi Kalimantan Selatan terdampak akibat banjir. Saat ini sudah ada 19.452 rumah terendam banjir, dan ribuan warga harus mengungsi.
Diharapkan pemerintah pusat segera bertindak memberikan bantuan terhadap banjir Kalimantan Selatan.
Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin resmi menaikkan status Banjarmasin menjadi tanggap darurat banjir.
Sementara itu dari Jakarta dilaporkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menelpon Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menanyakan kondisi banjir yang melanda Kabupaten Tanah Laut akibat meluapnya air sungai di Kecamatan Pelaihari.
Presiden juga telah memerintahkan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengirimkan bantuan secepatnya.
“Terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan,” kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (15/1/2021).
Presiden meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana banjir dan longsor. Pada bulan ini kata Presiden, terjadi peningkatan curah hujan yang sangat ekstrim sehingga berpotensi menimbulkan bencana.
“Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG,” kata Presiden,
Banjarmasih Siaga Darurat
Pada Kamis (14/1/2021), Pemko Banjarmasin telah menetapkan status siaga darurat banjir mengingat Banjarmasin sedang dikepung banjir dan juga air pasang.
Kondisi ini pun semakin memburuk hingga hari ini Jumat (15/1/2021), Pemko Banjarmasin pun menaikkan status menjadi tanggap darurat.
Hal ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, lewat video yang diunggah melalui instagram @ibnusina.official.
“Assalamualaikum WR WB. Warga Kota Banjarmasin, saat ini kita bersama-sama mengetahui bahwa kemarin kami sudah menetapkan kondisi status bencana banjir di Banjarmasin yaitu siaga darurat, hari ini dengan melihat situasi dan kondisi laporan dari BPBD dan juga posko di kecamatan terjadi pengungsi dan sebagainya, termasuk juga tingginya air, kami hari ini juga menetapkan status Banjarmasin sebagai tanggap darurat bencana banjir dan air pasang,” ujarnya dalam video berdurasi satu menit 27 detik tersebut, dikutip dari BanjarmasinPost.
Masih dalam video tersebut, Ibnu Sina menerangkan bahwa berbagai upaya sudah mulai dilakukan oleh Pemko Banjarmasin terkait hal ini.
“Seluruh sumber daya, emergency dan sebagainya sudah kita kerahkan, termasuk beberapa lokasi yang menjadi tempat pengungsian. Kita juga akan mendirikan dapur umum di tiap kecamatan. Paling tidak untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga cepat berlalu, tetap siaga dan waspada,” tutupnya.
Genangan di Pelaihari makin dalam
Intensitas curah hujan yang begitu tinggi terus mengguyur Kota Pelaihari dan sekitarnya sejak dinihari hingga siang ini, Jumat (15/1/2021).
Kondisi itu berdampak buruk terhadap jalur Atilam (Pabahanan)-Desa Kunyit Kecamatan Bajuin.
Genangan di badan jalan setempat makin dalam.
Jika pagi tadi mobil masih bisa melintas, siang ini sejak sekitar pukul 11.00 Wita tak bisa lagi dilewati semua jenis kendaraan.
Pasalnya, genangan kian dalam hingga di atas pinggang orang dewasa.
Tak cuma itu, cakupan genangan di wilayah sekitar pun meluas.
Genangan telah menjamah hingga simpang empat Desa Atuatu-Kunyit-Tirtajaya-Ketapang.
Simpang empat ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik genangan yang terjadi sebelumnya.
Bahkan, ruas jalan dari arah Kota Pelaihari menuju simpang empat tersebut juga turut tenggelam yakni di wilayah Desa Atuatu.
Jaraknya sekitar 300-an meter dari simpangempat.
“Sementara ini jalur Atilam-Kunyit tak bisa lagi dilewati karena genangan cukup dalam dan melauas,’ ucap Kapolres Tala AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Lantas AKP M Taufiq Qurahman.
Itu artinya, sementara waktu akses keluar masuk ke dan dari Kota Pelaihari terputus total.
Pasalnya, jalur poros Jalan A Yani juga terputus sejak runtuhnya oprit jembatan Pabahanan, Kamis menjelang petang kemarin.
Jembatan darurat memang telah dibikin oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Tala.
Namun hanya dapat dilintasi pejalan kaki.
Taufiq mengimbau masyarakat agar sementara waktu saat ini tak bepergian jauh jika tak ada kepentingan mendesak.
Pasalnya cuaca masih ekstrem dan akses keluar masuk ke Pelaihari pun tertutup banjir.
sumber antaranews.com dan tribunnews.com