SWARANESIA.COM- Dr. Hj. Nurhayati Subakat selaku owner produk kecantikan Wardah yang juga sebagai Bendahara Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menilai Covid-19 harus segera ditangani serius. Segala upaya harus diberikan untuk Bangsa dan Negara.
Apalagi di tengah ancaman wabah Covid-19, Perusahaan Kosmetik Wardah ini telah menyalurkan donasi CSR perusahaan sebesar 40 miliar rupiah untuk pembelian kebutuhan alat medis Covid-19 di Rumah Sakit Persahabatan
Produk kecantikan Nurhayati mendapatkan hati bagi para konsumennya sehingga bisnisnya terus berkembang hingga pada 1990 ia mendapatkan musibah. Pabrik dan kantor PT. Pusaka Tradisi Ibu terbakar dan dililit hutang. “Saat itu saya harus menghadapi kenyataan untuk tetap meneruskan bisnis ini atau tidak melanjutkan. Saya teringat oleh almarhum ayah saya yang memiliki prinsip bahwa setiap kesusahan pasti ada kemudahan dan akhirnya saya mendapatkan kredit bank untuk menjalankan bisnis ini,” kenangnya.
Usaha kosmetiknya pun semakin berkembang hingga Wardah lahir pada tahun 1995. Wardah merupakan pelopor kosmetik halal di Indonesia. Sempat terkena dampak krisis moneter 1998 namun bisnisnya dapat bertahan dan terus berkembang hingga lahirnya MAKE OVER pada tahun 2010. “Dengan dibantu anak saya, bisnis ini terus berkembang hingga pada 2011 PT. Pusaka Tradisi Ibu berubah nama menjadi PT. Paragon Technology and Innovation dan salah satu produk andalan kami, Emina lahir pada 2014,” jelasnya.
Nurhayati beranggapan bahwa nama besar perusahaannya ini merupakan kerja keras dari semua pihak yang terlibat, terutama generasi muda. Kini, PT. Paragon Technology and Innovation memiliki 11.000 karyawan. “Usaha ini besar karena kontribusi dari para pekerjanya dan salah satunya generasi muda yang ikut menjalankan bisnis ini. Mereka yang muda ini sebagai inovator dan konseptor sehingga kami akan terus melakukan peningkatan-peningkatan di masa depan,” tuturnya.
Selain itu, PT. Paragon Technology and Innovation juga bertekad memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dalam empat pilar yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan lingkungan. “Kami menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi, masyarakat umum, serta melakukan aktivitas sosial dalam bidang pemberdayaan perempuan sehingga bisnis ini bisa bermanfaat bagi banyak orang,” tegasnya.
Nurhayati memberikan saran kepada para generasi muda untuk produktif dan sukses. “Nilai yang saya pegang adalah ketuhanan, yang berarti kita memiliki pemikiran bahwa hidup memang sudah diatur namun kita harus tetap berusaha. Lalu kepedulian, suka berbagi ilmu, kesederhanaan, rajin, disiplin, mau bekerja keras serta memanfaatkan kemudahan yang ada di zaman sekarang. Saya percaya generasi sekarang lebih hebat dari generasi sebelumnya dan semua nilai itu harus dibiasakan dari sekarang,” tuturnya.
Acara tersebut dibuka terlebih dahulu oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. Ia mengungkapkan bahwa ITB tengah bergerak dari research university menuju entrepreneurial university dan sosok Nurhayati Subakat merupakan salah satu entrepreneur yang menciptakan banyak lapangan kerja atas bisnis kosmetiknya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan dukungan dana abadi dari PT. Paragon Technology and Innovation selama 10 tahun ke ITB dengan total dana sebesar 52 milyar rupiah. Penyerahan diberikan oleh Nurhayati Subakat kepada Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi secara simbolis.