SWARANESIA.COM—Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi dijadwalkan akan melaksanakan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) pada 30 Juni 2025. Hal ini berdasarkan surat pemberitahuan resmi dari Caretaker KONI Provinsi Jambi yang ditandatangani oleh Mayjen TNI (Purn) Eko Budi Supriyanto sebagai ketua caretaker, menyusul keputusan pengambilalihan kepengurusan oleh KONI Pusat.
Surat dengan nomor: 146/KONI/JBI/VI/2025 tersebut merujuk pada Surat Keputusan Ketua Umum KONI Pusat Nomor 67 Tahun 2025 yang terbit pada 28 Mei lalu, yang menetapkan pengambilalihan kepengurusan KONI Jambi masa bakti 2020–2024 serta penunjukan pejabat sementara.
Dalam surat yang tertanggal 5 Juni itu, disebutkan bahwa Musorprovlub direncanakan akan dilaksanakan pada 30 Juni 2025. Adapun teknis pelaksanaan, tempat, peserta, dan bahan musyawarah akan diinformasikan kemudian.
Namun, rencana ini menuai sorotan dari kalangan pengurus cabang olahraga di Jambi. Salah satunya datang dari Cecep Suryana, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Jambi.
“Berdasarkan AD/ART, pemberitahuan jadwal Musorprov harus diumumkan 21 hari sebelum tanggal pelaksanaan. Secara perhitungan tidak ada yang salah dalam surat ini karena tertanggal 5 Juni dan jadwal pelaksanaan tanggal 30 Juni 2025,” jelas Cecep.
Meski demikian, Cecep menyebut adanya kejanggalan terkait waktu penyampaian surat tersebut kepada para pengurus cabang olahraga.
“Saya menilai ada penyelundupan agenda yang dimainkan oleh Ketua Karateker karena surat ini baru diterima oleh KONI dan pengurus cabor pada tanggal 13 Juni. Ini ada apa…?” tegasnya.
Lebih lanjut, Cecep mengeluarkan peringatan keras kepada pihak caretaker.
“Saya sebagai Ketua Panjat Tebing memberi ultimatum kepada Ketua Karateker KONI untuk tidak main-main dalam menjalankan tugasnya. Tugas karateker seharusnya hanya menyelenggarakan Musorprov sesuai ketentuan AD/ART, tanpa membawa agenda lain atau melakukan setting untuk memposisikan seseorang sebagai calon atau Ketua KONI Provinsi Jambi.”
Ia pun menegaskan, jika Musorprovlub tidak dijalankan sesuai aturan, maka pihaknya akan mengambil langkah tegas.
“Jika hal ini tidak dikerjakan sesuai rel yang ada, dipastikan Musorprov Luar Biasa nanti akan kami buat jadi kejadian luar biasa kembali,” pungkasnya.
Situasi ini menunjukkan adanya ketegangan dalam internal KONI Jambi menjelang Musorprovlub. Sejumlah pihak berharap agar proses pemilihan berjalan transparan, adil, dan sesuai aturan, demi masa depan olahraga di Provinsi Jambi.
.