SWARANESIA.COM,JAMBI- Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto melakukan reses dengan masyarakat di Kecamatan Paalmerah tepatnya di Perumahan Alamanda Asri II, Sabtu (28/12/2019) malam. Kegiatan yang berlangsung untuk menyerap aspirasi masyarakat ini juga dihadiri Kepala Bappeda Provinsi Jambi Doni Iskandar, perwakilan dari Camat Paalmerah, dan perwakilan Lurah Lingkar Selatan.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang sudah hadir. Apalagi Paalmerah merupakan kecamatan yang banyak menyumbangkan suara dalam Pileg 2019 lalu.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang ada telah mempercayakan dirinya. Ini merupakan keberhasilan kita bersama. Karena untuk itu juga PDIP bisa menjadi pemenang dengan memperoleh 9 kursi,” katanya.
Pria yang juga sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi ini menyebutkan, 13 perda sudah diketok dan semuanya berjalan dengan aman. Pihaknya juga ingin merubah persepsi masyarakat terhadap DPRD pasca kejadian kejadian OTT dulu. Dirinya tidak ingin juga masyarakat yang memilihnya malah menyumpahi gegara kejadian OTT.
“Doakan kami agar tetap istiqomah dan terus bisa memenuhi harapan masyarakat. Agar bisa membuat untuk Jambi yang lebih baik dan juga lebih maju lagi untuk kedepannya,” tandasnya.
Dalam kegiatan ini, Kurniawan meminta ke Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto agar kendaraan batubara itu untuk kembali diatur dengan jelas. Karena pihaknya sebagai warga lingkar selatan hanya sebagian apesnya saja.
“Kami ingin ada aturan jelas mengenai batubara ini, apalagi waktu pagi. Agar tidak ada lagi kejadian-kejadian tidak enak terjadi lagi di lingkar setalan yang berhubungan dengan batubara. Harapannya hal ini bisa ditindak lanjuti,” katanya, Sabtu (28/12/2019).
Selain itu, mengenai LPG ini sudah jadi masalah hingga 4 tahun terakhir. Karena harga yang meroket, ini juga sudah dibahas di forum rt bersama dengan lurah. Tetapi mengenai hal ini juga lurah tidak berani ambil kebijakan mengenai masalah LPG ini. “Kami sangat meminta masalah LPG ini ada kejelasan dan memang bisa memperjuangkan itu,” ujarnya.
Mengenai hal ini, Edi Purwanto sebut 2 hal tersebut akan menjadi perhatian khusus dan akan dilakukan bersma dengan lembaga berwenang. Semuanya akan diuraikan dan dirapikan dengan baik.
“Semua yang jadi persoalan ini akan kami seriuskan untuk kepentingan masyarakat. Kami akan dorong semua itu berjalan, tetapi memang tidak bisa semuanya langsung selesai sekaligus,” katanya.
Warga lainnya meminta bantuan alat fogging untuk memberantas dentik nyamuk yang sekarang ini sudah mulai masuk musim penghujan.
“Karena masalah ini, beberapa kawasan di Lingkar Selatan sudah terserang penyakit DBD. mengenai hal hidroponik ini juga meminta dilihat, karena memang untuk ini menjadi kendala utama adalah mangenai masalah pendanaan,” kata salah salah satu masyarakat perwakilan pemuda.
Edi Purwanto sendiri mengenai hidroponik ini akan dilakukan kajian dengan Bappeda, asalkan ada landasan hukum yang jelas. Karena ini juga akan bisa masuk dalam kawasan destinasi wisata. Untuk dananya sendiri akan dibicarakan.
“Mulailah dari yang kecil dahulu. Karena itu juga akan muncul pola ekonomi dan juga mandiri. Tetap jalan terus, ini akan kita bantu cari jalan keluarnya. Yang jelas hidroponik itu harus jelas dahulu bentuk dan contohnya,” katanya.
Discussion about this post