PORNOGRAFI adalah senjata yang mengarahkan moncongnya ke kepalamu, lalu ketika pelatuknya ditarik kemudian dilepaskan seketika kepalamu pecah berhamburan hingga jatuh ke lantai.
Pornografi adalah opium, dia serupa narkoba, akan meracuni nadi dan melemahkan otakmu. Apakah kenikmatan yang sepersekian menit itu akan menyengkan perasaanmu. Tunggu sampai perasaan gelisah dan bersalah mulai bersarang di tubuh.
Benar, pornografi adalah alat untuk mempengaruhi kehidupan manusia. Bisa melenakan sekaligus menghancurkan, percaya atau tidak pelan tapi pasti, pornografi itu akan benar-benar membunuhmu meski tak mati. Itulah kehebatan pornografi.
Sekilas pornografi tidak berbahaya, tapi tunggu ketika mentalmu menjadi pengecut, pikiranmu mulai kacau dan emosi tidak terkendali dan tiba-tiba menjadi sangat pemalas, itu bagian dari suntikan pornografi yang dikonsumsi dalam setiap waktu.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG
Maka jika itu sudah terasa dan sulit untuk dilepaskan, maka hal itu sudah menjadi candu yang mendarah daging. Tak mudah untuk dilepaskan dan dikendalikan.
Nah penulis mendapatkan berbagai data menarik tentang dampak pornografi baik terhadap kesehatan bahkan jadi alat perang.
Berikut rangkaian data yang diperoleh dari berbagai sumber yang diramu dalam sebuah pemikiran baru terhadap industri pornografi.
Dampak kesehatan
Ahli Bedah Otakdari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak.
Peneliti bernama Prause mengatakan orang-orang yang berjuang dengan menonton pornografi hampir selalu memiliki kelainan yang mendasarinya, paling sering adalah depresi
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG
Orang yang merasa memiliki hubungan yang bermasalah dengan pornografi mungkin mengalami gejala seperti:
Merasa bersalah, malu, atau menyesal setelah menonton film porno, Tidak bisa berhenti menonton film porno, meskipun sudah ingin, Kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku berisiko yang dapat membahayakan karier atau kehidupan sosial, Merasa jauh secara emosional dari pasangan romantis serta erasa kurang puas dengan hubungan seksual kehidupan nyata.
jika merasa terlalu banyak menonton film porno hingga mengabaikan pekerjaan, hubungan, atau bahkan tanggung jawab, kamu harus melakukan perubahan dari dalam diri, dan mencari bantuan dari terapis atau konselor seks yang berkualifikasi.
Kamu juga disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan mentalmu, seperti depresi, sehingga bisa mendapatkan perawatan jika memang diperlukan.
Industri Pornografi
Menurut data survey IPJII, terdapat 54,4 juta orang yang menggunakan internet untuk menonton film online. Sebanyak 12% dari konten yang ada di internet adalah pornografi dan jumlahnya adalah 24. 644. 172. Setiap detik, ada 28,258 pasang mata sedang melihat situs porno.
Nah jika dihitung, berarti dalam satu jam ada sekitar 10,172,880 yang melihat situs ‘panas’ tersebut. Dalam satu detik, ada USD 3,075.64 uang yang dibayarkan untuk menikmati layanan situs tersebut.
Hal ini merupakan angka yang sangat fantastis dan menggiurkan bagi para pebisnis. Namun, juga bisa menjadi celah bagi para pelaku siber dalam mengambil tindakan bukan untuk mencari keuntungan bisnis, tapi untuk mengalahkan suatu negara
Pada tahun 2019 total pendapatan box office dunia mencapai rekor US$42,5 miliar. Melansir dari Business Insider, industri porno ternyata bisa bernilai lebih dari US$100 miliar secara global, angka lebih besar dari beberapa perusahaan terbesar di seluruh dunia.
Tak bisa dipungkiri industri porno memang menciptakan pundi-pundi yang luar biasa, sebab faktanya 25 juta situs porno di seluruh dunia telah membentuk 12 persen dari semua situs web dan lebih dari 30 persen dari semua lalu lintas web.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG
Bahkan saat ini setiap orang bisa memasuki industri porno tanpa melewati agensi atau rumah produski, dengan membuat akun di situs web gratis porno.
Layaknya YouTube setiap orang juga bisa menjadi content creator di situs porno dan mendaptakan pundi-pundi. Situs seperti pornhub sendiri bahkan punya perhitungannya dengan ‘Revenue Per Mille’ di mana setiap 1.000 view bisa dihargati sekitar US$0,60. Namun tak ada angka pasti soal biaya tersebut karena setiap website dan uploader mendapat penghasilan berbeda.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG
Selain itu, trennya situs seperti Onlyfans yang banyak berasal dari artis porno membuat orang bisa lebih dekat dengan para pemain porno dengan hanya membayar biaya langganan.
Indonesia pecandu situs dewasa
Tak bisa dipungkiri ternyata Indonesia salah satu pengkases video porno terbesar. Berdasar data ECPAT Indonesia pada 2018, angka konsumsi konten pornografi masyarakat Indonesia memiliki angka mengkhawatirkan. Dari hasil survei situs penyedia video dewasa asal Amerika, Indonesia menempati ranking dua terbanyak pengakses video porno.
“Sebuah survei dilakukan PornHub menemukan tahun 2015 dan 2016 bahwa Indonesia menunjukan ranking kedua pengakses pornografi setelah India,” ungkap Koordinator Nasional ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian beberapa waktu lalu.
Dari data tersebut diketahui bahwa mayoritas pengakses konten dewasa di Indonesia adalah generasi muda dan sebagian kecil masyarakat dewasa hingga yang telah berumur.
“Sekitar 74 persen adalah generasi muda, selebihnya generasi tua,” imbuh ECPAT.
Sementara data Biro Pusat Statistik, pengguna internet di Indonesia mencapai angka 132 juta orang. Terdiri dari anak-anak berusia 10-14 tahun yang mengakses internet sekitar 768 ribu orang.
Untuk usia 15-19 tahun tingkat akses internet mencapai 12,5 juta orang. Kemudian dari hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500 pelajar, total pengakses konten pornografi hampir mencapai angka maksimal 100 persen.
“Survei yang dilakukan KPAI terhadap 4.500 pelajar SMP dan SMA di 12 Kota, jumlah yang mengakses
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG
Senjata Global
Dalam survei yang dimuat Palestina Media Watch awal pekan Maret 2016 ini, Imad Hmato dalam siaran program televisi Otoritas Palestina menyebutkan, bahwa AS dan Israel telah bersekongkol untuk membanjiri dunia Arab dengan obat-obatan terlarang dan berbagai jenis program pornografi.
Menurutnya kepada pemirsa, AS dan Israel sengaja merusak masyarakat Arab dengan muatan pornografi dan menggiring pemuda Arab ke dalam kecanduan narkoba.
Hamato menegaskan seperti juga diberitakan media Israel Arutz Sheva bahwa ketika masa jabatannya, Presiden AS kala itu George W. Bush sudah membuat rancangan plot distribusi pornografi sebagai bagian yang mengiringi perang Irak untuk menghancurkan budaya masyarakat Arab.
Mengapa pornografi dimasukkan ke dalam strategi perang?
Menurut Prof. Paul Linebarger yang mengarang “Psychological Warfare”, hampir semua prajurit muda pikirannya dipenuhi dengan sex.
Selebaran porno dimaksudkan untuk membangkitkan gairah seksual mereka dan karena di garis depan penawar gairah ini sulit didapat, maka diharapkan semangat mereka akan rontok.
Tetapi betulkah selebaran itu memberi hasil yang dimaksudkan? Apakah penemu-penemu selebaran itu lantas emosional lumpuh, tidak mampu melaksanakan tugas sehari-hari mereka?
Bukti-bukti menunjukkan bahwa yang terjadi justru kebalikannya.
Gambar-gambar jorok” menjadi hiburan dan benda koleksi yang berpindah-pindah tangan di antara prajurit. Jadi berarti meninggalkan semangat mereka.
Menurut seorang serdadu Amerika yang termasuk Divisi Infanteri ke-35, yang pada bulan Februari 1945 menerima selebaran porno ini, “Kami menggunakannya sebagai kertas toalet”.
Bukan cuma Jerman dan Jepang yang memakai pornografi sebagai salah satu strategi untuk mencapai kemenangan. Amerika juga.
Kantor Penerangan Perang milik AS membuat gambar-gambar Goebbles memangku wanita setengah telanjang. Geobbles memang tefkenal senang wanita dan kadang-kadang mempunyai simpanan aktris.
Setidak-tidaknya ada 3 buku yang mengungkapkan bahwa AS mempergunakan pornografi dalam Perang Dunia II sebagai bagian dari strateginya, yaitu The Spymasters oleh Charles Whiting, The Secret History of America’s First Intelligence Agency oleh R. Harris Smith dan dokumen Final Report of Production and Distribution from July 15, 1944 to May 15, 1945.
Dalam bukunya R. Harris Smith menyatakan sekelompok psikoanalis berpendapat bahwa negara totaliter Nazi bisa ditaklukkan kalau Hitler dimusnahkan secara psikologis. Tanpa kendali Fuehrer yang kuat negara itu akan berantakan.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA, DUKUNG TERUS KONTEN KAMI DENGAN MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL DAN MATERIL AGAR KAMI TERUS BERKEMBANG