SWARANESIA.COM, JAKARTA – Telah meninggal Ketua Majelis Syuro PKS (2003-2015) K.H. Hilmi Aminuddin, semua orang yang mengenal K.H. Hilmi Aminuddin merasa kehilangan. Termasuk mantan Presiden PKS Anis Matta yang kini menjadi ketua Umum Partai Gelora, dan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.
Anis Matta dalam twitternya menyatakan bersedih dengan meninggalnya K.H. Hilmi Aminuddin.
Berikut rangkaian twiternya.
Siang ini, dengan kesedihan yang sangat mendalam saya menerima kabar wafatnya guru saya tercinta Ust. Hilmi Aminuddin.. pic.twitter.com/OapUpS3izo
— Anis Matta (@anismatta) June 30, 2020
Siang ini, dengan kesedihan yang sangat mendalam saya menerima kabar wafatnya guru saya tercinta Ust. Hilmi Aminuddin..
Semoga Allah SWT menyelimuti beliau dengan rahmat-Nya.. mengampuni dosa-dosanya.. dan menerima seluruh amalnya.. dan menempatkan beliau di maqam yang terpuji dan tertinggi dalam surga-Nya..
Sebagian dari umur terbaik saya telah saya lalui bersama beliau dalam perjuangan dakwah dan politik.. saya tumbuh dalam bimbingan dan tempaan beliau.. saya berutang banyak ilmu dan budi dari beliau..
Beliau merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah kebangkitan Islam Politik di Indonesia yang sekarang mewarnai percaturan politik nasional..
Kita semua kehilangan seorang ulama pejuang, pahlawan umat dan bangsa.. Semoga Allah SWT mengumpulkan kita semua kelak dalam surga-Nya bersama kafilah orang-orang sholeh..
Saya menganjurkan seluruh sahabat yang mengenal beliau dan tidak bisa hadir dalam pemakaman untuk melakukan sholat ghoib bagi beliau.. Semoga doa kita semua untuk beliau dikabulkan Allah SWT..
Hidayat Nur Wahid dalam twitnya mengatakan
“Mohon doa terbaik dan terikhlas atas berpulangnya Guru/Ustadz kami KH Hilmi Aminuddin(Ketua Majlis Syura PK&PKS). InnaaliLlahiwainnaiHirajiun. Smoga Allah karuniakn husnul khatimah, dakwah&perjuangannya diterima sbg ibadah, dan Allah terima beliau di alJannah. Lahu alfatihah “
Mohon doa terbaik dan terikhlas atas berpulangnya Guru/Ustadz kami KH Hilmi Aminuddin(Ketua Majlis Syura PK&PKS). InnaaliLlahiwainnaiHirajiun. Smoga Allah karuniakn husnul khatimah, dakwah&perjuangannya diterima sbg ibadah, dan Allah terima beliau di alJannah. Lahu alFatihah🤲🤲. https://t.co/OCN6eI2TRJ
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) June 30, 2020
Biografi singkat K.H. Hilmi Aminuddin
K.H Hilmi Aminuddin merupakan pendiri gerakan dakwah atau yang diera 1980-1990-an dikenal dengan sebutan harakah tarbiyah dan kini ia menjabat sebagai Ketua Majelis syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hilmi Aminuddin adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam (Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosoewirjo.
Pada usia enam tahun, Hilmi memulai pendidikannya dengan mendaftar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Selulusnya dari sana, dia berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa. Pada tahun 1973, Hilmi memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi dan belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam di Madinah. Selama enam tahun menuntut ilmu di universitas tersebut, Hilmi kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi yang juga merupakan tokoh perintis PKS. Kala itu Yusuf sedang berkuliah di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh.
Sekitar tahun 1978, Hilmi lulus kuliah dan pulang ke Indonesia. Sepulangnya dari Arab Saudi, Hilmi memulai kariernya dengan berdakwah. Tapi karena Hilmi tidak memiliki Pondok Pesantren seperti kebanyakan ulama di Indonesia saat itu, Hilmi pun berdakwah dari masjid ke masjid, atau dari satu kelompok pengajian ke kelompok pengajian lainnya. Pada tahun 1998, Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan dan pada tahun 2002, partai tersebut berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya.
Karena baru didirikan dan hanya mendapatkan 7 kursi di parlemen, atau 1.5 persen maka peranan PKS saat itu belum begitu kelihatan dan lebih fokus ke dalam partai. Pada tahun 2005, Hilmi ditunjuk menggantikan Rahmat Abdullah yang meninggal dunia untuk menjadi Musyawarah Majelis Syuro I yang merupakan lembaga tertinggi di PKS.
Saat itu, Hilmi Aminuddin terpilih melalui mekanisme voting tertutup dengan mendapatkan 29 suara dari 50 anggota Majelis Syuro. Dia mengungguli tiga calon lainnya yakni Salim Segaf Al-Jufri (12 suara), Surahman Hidayat (8 suara) dan Abdul Hasib Hasan(1 suara).
Pada tahun 2010, Hilmi kembali terpilih menjadi ketua Majelis Syuro dalam Pemilihan Raya (Pemira) Majelis Syuro PKS. Mekanisme Pemira untuk memilih angota majelis syuro yang baru ini selayaknya pemilu. Jumlah anggota MS yang dipilih ada 99 orang. Dalam pemira ini, PKS telah membentuk panitia prapemira yang akan menyeleksi sekitar 1.000 anggota ahli PKS menjadi 195 calon nama.
Penyeleksian tersebut berdasarkan syarat yang telah ditetapkan oleh AD/ART. Dari 195 nama ini akan dipilih 65 nama terbanyak. Setelah diambil sumpahnya, mereka yang terpilih ini akan menunjuk 32 nama sebagai anggota ahli majelis syuro. Sedangkan dua anggota lainnya adalah anggota tetap majelis syuro yaitu Hilmi Aminuddin dan Salim Segaf Al-Jufri.