SWARANESIA.COM— Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, Adri, mendukung pihak kepolisian agar segera menuntaskan kasus dugaan korupsi besar di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. “Jangan terhenti di satu tersangka saja, pasti ada lagi yang terlibat, karena ini kasus besar,” ujar Adri yang juga dikenal dengan sapaan Panglima.
Adri, yang juga Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur Jambi Haris-Sani periode 2024–2029, meminta agar aparat penegak hukum bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam menangani kasus yang telah merugikan negara miliaran rupiah ini. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Polda Jambi mampu menuntaskan perkara tersebut hingga tuntas. “Kita yakin dan percaya pada Polda Jambi bisa menyelesaikan kasus ini sebaik mungkin,” katanya.
Kasus ini mencuat setelah Polda Jambi mengungkap dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat praktik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2022. Berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), negara dirugikan hingga Rp21,89 miliar.
Penyidik telah menetapkan ZH, yang saat itu menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), sebagai tersangka utama. ZH diduga menerima fee sebesar 17 persen dari nilai proyek dan bekerja sama dengan pihak penyedia barang. Hasil investigasi menunjukkan banyak alat praktik yang dibeli tidak sesuai spesifikasi dan tidak dapat digunakan secara layak oleh siswa.
Dalam penyidikan, polisi telah memeriksa lebih dari 90 saksi dan menyita uang tunai sebesar Rp6,07 miliar sebagai barang bukti. Tiga laporan tambahan kini sedang didalami dan berpotensi menambah jumlah tersangka.
Masyarakat Jambi berharap kasus ini tidak berhenti di satu nama saja, tetapi diusut hingga ke akar-akarnya demi menegakkan keadilan dan menjaga integritas dunia pendidikan di daerah ini.