Bagi Ardiyansyah Gunawan terjun menjadi pengusaha adalah sebuah tantangan tersendiri. Dia yakin dengan menjadi pengusaha dirinya bisa memberikan banyak orang untuk orang lain, inspirasi dan motivasi.
Demikian yang dilakukan pria yang baru berusia 33 Tahun ini. Dia sudah memulai usaha sejak tahun 2015 lalu, kini telah memiliki 5 gerai usaha yang dirintisnya dengan tim. Lima gerai usaha tersebut yakni Pemilik Usaha Kedai Kopi H. Ahmad Saguh (KHAS) Cabang Kota Baru, Frenchiser Kedai Kopi H. Ahmad Saguh (KHAS) Cabang Mendalo, Managemen Kedai Kopi H. Ahmad Saguh (KHAS) Cabang Nusa Indah, Frenchiser Kedai Kopi H. Ahmad Saguh (KHAS) Cabang Rantau Rasau, CEO D’KIOS (Digital Kios Pak Guh) Kios Digital Masyarakat Jambi
Meski demikian jalan terjal selalu mengikuti langkah Ardiyansah, kadang mendaki, tikungan tajam namun dia tetap tegar dan mengikuti jalan yang sudah digariskan itu.
“Saya kalau mengingat masa lalu, ah begitu berat,” kenang cucu Mbah Jembrit yang turut menginspirasinya membuka warung kopi.
Saat itu, Ardiyansyah mulai bercerita. Saya didesak oleh klien untuk melunasi komitmen yang pernah dibuat. Dalam dua hari dia diminta untuk segera melunasi hutang senilai 20 Juta rupiah. Jika tidak dirinya akan dibuat malu olehnya melalui media sosial.
Namun, dia sangat berkeyakinan komitmen yang diulang-ulang kliennya itu tidaklah demikian. Namun apalah boleh buat, dia sangat meyakinkan betapa membangun sebuah brand adalah upaya yang harus dijaga.
“ Saya ingat kata mentor bisnis saya, bahwa brand adalah segalanya, jika ada yang merusak brand maka nama baik akan sulit akan dibangun lagi,” ujar Pemenang unggulan wirausaha unggulan Bank Indonesia 2018.
Akhirnya, Ardiasyah mengumpulkan banyak bantuan, juga menjual emas istrinya dan tabungan anaknya untuk melunasi hutang-hutang tersebut. Sesampainya di toko emas, dia langsung menjual emas istrinya hingga memberikan foto emas tersebut pada kliennya itu.
“Semoga terpuaskan,”katanya saat mengirimkan foto ” saya kirim foto emas yang saya jual itu pada orang itu “
Jalanan terjal yang dilalui pria yang sangat suka melakukan sosial ini juga dilalui saat dia harus resain sebagai karyawan Bank. Dari uang tolak tersebut dia malah membangun usaha Kedai Kopi H. Ahmad Saguh (KHAS).
“ Satu saat ketika saya memberikan sedekah, orang itu bilang, tunggu dulu saya doakan,” air mata Ardiansyah lantas menetes kala mengenang kisah tersebut.
Dari kisah itu juga, takdir Ardiansyah kini menjadi bagian kantor perwakilan Bank Indonesia. Inipun dilaluinya dengan sangat panjang. Dari puluhan yang berkompetisi, akhirnya namanya yang dinyatakan lolos.
“ Berbulan- bulan menunggu kepastian kelolosan, akhirnya lolos juga,”
Itulah, berkat doa dan usaha serta senantiasa peduli adalah bagian dari kunci keberhasilan. Meski Ardiansyah juga sangat yakin akan banyak tantangan dan cobaan yang akan kembali datang. Namun kita harus siap setiap saat.