SWARANESIA.COM, Boogor – Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku sudah mendeteksi enam desa di kawasan Puncak, Bogor, yang kerap dijadikan lokasi berlangsungnya kawin kontrak.
“Di sekitar Desa Tugu Utara, Desa Tugu Selatan, Desa Batulayang, Desa Cibeureum, Desa Cisarua, dan Desa Cipayung,” kata dia seperti dikutip Antara, Jumat (20/12/2019).
Yasin pun membeberkan, tarif kawin kontrak di enam desa tersebut mulai dari Rp5 juta sampai Rp20 juta, dengan rentang waktu kontrak mulai dari satu hingga dua bulan.
Pria yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu memastikan masyarakat Puncak Bogor tidak terlibat dalam perkara kawin kontrak.
Menurut dia, kawin kontrak dilakukan oleh mantan tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur Selatan dengan turis dari Timur Tengah.
“Ini perlu perhatian dan peran khusus agamawan. Diperlukan juga operasi lintas operasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Kardenal menyebutkan pihaknya akan menertibkan para penghulu bodong atau penghulu yang namanya tak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA).
“Kita akan shock therapy penghulu bodong, calonya juga coba kita tertibkan. Kita tidak ingin Puncak terkenal dengan kawin kontraknya, itu bertentangan dengan Karsa Bogor Berkeadaban,” ujarnya.
Discussion about this post