SWARANESIA.COM, Jakarta – Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyayangkan sikap pemerintah yang berencana mengadakan sertifikasi kelas pranikah. Menurutnya anggaran lebih baik di alokasikan ke calon pasangan yang terbentur masalah finansial.
“Duh saya enggak perhatian, ya, karena saya sudah menikah. Yang penting itu, boleh itu uang pranikah itu kayak uang prakerja. Supaya bisa nikah dan mungkin biaya nikah diturunkan,” kata Din Syamsudin di kantor CDCC, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Menurutnya buku nikah sudah cukup seabagi syarat pranikah. “Kalau sertifikat jangan hal-hal yang berdimensi sakral seperti pernikahan, terlalu diikat dengan hal formal. Sudahlah hal formalnya buku nikah (saja),” ucap Din.
“Jangan ditambah-tambah lagi. Apa nanti ada sertifikat pranikah nanti tahu-tahu ada sertifikat pascanikah,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana mengadakan kelas pranikah. Tujuannya sendiri untuk mecegah perceraian, mencegah pernikahan dini, dan mencegah terjadinya stunting.