Tuesday, December 3, 2024

Dialog Informasi Soal Cuaca dan Kesiapan Hadapi Bencana, KI Harap Data Jadi Dasar Kebijakan Mitigasi

SWARANESIA.COM- Komisi Informasi Provinsi Jambi Pada Senin pagi tanggal 25 November 2024 bertempat di RRI Pro I Jambi mengelar dialog rutin kerjasama antara RRI dengan Komisi Informasi dengan mengangkat Tema: Antisipasi Cuaca Hujan,Banjir dan Longsor Melalui Keterbukaan Informasi.

Dialog ini mengundang tiga narasumber yakni Siti Masnidar Korbid Kelembagaan KI Jambi, Ismail
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov Jambi Ismail dan Nabilatul Fikroh.

Ketua tim Bidang Data dan Informasi , Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha Jambi serta dipandu oleh Kost Benny Wijaya.

Siti Masnidar menyampaikan bahwa kegiatan dialog ini terselengara atas kerjasama antara KI dengan RRI Jambi. RRI Jambi setiap sekali memberikan jadwal khusus bagi Komisi Informasi Provinsi Jambi untuk melakukan sosialisasi melalui program dialog yang mengangkat tema Keterbukaan Informasi publik.

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dijelaskan bahwa informasi bencana alam termasuk kategori informasi serta-merta, informasi yang menyakut hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

“Informasinya harus diumumkan saat itu juga oleh Badan Publik, untuk Informasi terkait Cuaca Hujan, Banjir dan Longsor, ” katanya.

Ia mengatakan sebenarnya kalau BMKG setiap hari mengupdate informasi terkait perkiraan cuaca tinggal lagi bagaimana informasi yang disampaikan oleh BMKG bisa menjadi acuan bagi pemerintah dalam memitigasi ancaman yang ditimbulkan oleh bencana tersebut. Contohnya pada saat hari H pemungutan suara hari rabu tanggal 27 November Nanti. “Data menjadi dasar untuk mitigasi bencana baik untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjanv,” katanya.

Ketua tim Bidang Data dan Informasi , Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha Jambi
Nabilatul Fikroh
menjelaskan bahwa BMKG setiap hari mengupdate informasi terkait perkiraan cuaca untuk wilayah Prov.Jambi, kalau untuk potensi hujan diperkirakan sampai bulan april tahun 2025. Namum puncaknya diperkirakan pada bulan november dan desember 2024, untuk potensi banjir di bulan November dan Desember berpotensi banjir dalam kategori menengah khususnya akan terjadi diwilayah Jambi bagian tengah Merangin, Bungo ,
Sarolangun dan Batang Hari.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Provinsi Jambi Ismail menjelaskan bahwa BPBD telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat lebih dini mengatahui informasi antisipasi dampak yang ditimbulkan oleh bencana,
skema DAS Batang Bari itu terdapat 212 titik rawan banjir, saat ini untuk siap siagaan masih ranahnya teman-teman BPBD kab/kota.

Jika nanti BPBD Kab/kota telah menaikkan status siaga bajir maka BPBD Provinsi Jambi akan melakukan rapat teknis untuk langkah penanganannya, karena setelah hujan biasa diikuti oleh banjir dan longsor, longsor biasa terjadi di Kab kerinci, kota Sungai Penuh , Jangkat Menrangin, Batang Asai Sarolangun dan Kawasan Bathin III Ulu di Bungo.

BPBD sendiri dalam memitigasi ada tiga sumber informasi terkait potensi banjir yakni dari BMKG, kedua Direktorat Peringatan Dini Deputi Pencegahan BPBNP dan ketiga Balai Wilayah Sungai VI Jambi, ketiga sumber informasi bencana banjir, sumber informasi tersebut juga telah dilinkkan BPBD kab/kota.

” Harapan kita informasi tersebut juga tersampaikan ke group-group wasAp tingkat kecamatan, desa dan RT,” katanya.(adm)

Bagikan berita

Berita Terkait

Komentar

Popular post

Official Account