• Latest
Ciputra. (Tempo Grafis)

Ciputra dan Proyek Senen

02/12/2019

Ihsan Yunus Serahkan Bantuan Mesin Pertanian Senilai 2 Miliar Rupiah

22/09/2023

Meski Partai Baru Gelora Provinsi Jambi Target Sabet Satu Kursi DPR-RI

21/09/2023

Sebuah Kejutan: Edi Dharma menggagas kontes kartun internasional pertama di Jambi

21/09/2023

Prabowo-Ganjar Berpeluang Berpasangan Pilpres 2024, Ganjar : Semua Bisa Terjadi

21/09/2023

Sampaikan Pengganti Bacaleg TMS, Fajri : Nasdem Jambi Siap Menatap Kemenangan

20/09/2023
Saturday, September 23, 2023
News and Entertainment
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • KUIS
  • POLITIK
  • BEBAS BICARA
  • KABAR LINGKUNGAN
  • OPINI
  • SOSOK
No Result
View All Result
News and Entertainment
No Result
View All Result

Ciputra dan Proyek Senen

Oleh Hendaru Tri Hanggoro

by ADMIN
02/12/2019
in OPINI
Ciputra. (Tempo Grafis)

Ciputra. (Tempo Grafis)

ShareTweetSendScan

KISAH seorang sarjana teknik arsitektur menunggu gubernur Jakarta untuk mendapat proyek. Dia mundur setelah proyek kelar.

Ciputra, konglomerat Indonesia, wafat pada 27 November 2019 dalam usia 88 tahun. Hidupnya cukup panjang untuk ukuran manusia abad ini. Dia melewati bermacam zaman dan era pemerintahan. Dari kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang, era Sukarno, otoritarianisme Soeharto, sampai masa Reformasi.

RelatedArticle

Innalillahi.. Ciputra Meninggal Dunia

Rina Ciputra Sastrawinata, anak tertua Ciputra, mengatakan ayahnya tidak mengidap penyakit serius sebelum wafat. “Ayah saya meninggal karena usianya,” kata Rina dalam konferensi pers di Artpreneur Ciputra, Jakarta, Kamis 28 November 2019.

Ciputra bekerja menangani puluhan perusahaan hingga usia senja. Dia tercatat jarang sakit dan dirawat. Dia lebih sering terlihat sehat dan bugar dalam beragam kesempatan. Sembari berkelakar, dia sempat berbagi rahasia hidup sehat dan bugar.

“Saya sukses, tetapi setiap hari saya hanya makan rumput. Soalnya saya hanya makan nasi, roti, dan sayur-sayuran yang tidak mengandung zat purin, penyebab perkapuran. Hahaha…” kata Ciputra dalam Eksekutif, Agustus 1996. Ketika itu usianya sudah 65 tahun dan duduk sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya.

Ciputra juga rutin bermeditasi dan melakukan waitankung (Senam Sehat Indonesia). “Setiap hari saya bermeditasi dan berolahraga,” kata Ciputra. Karena tak ingin membuat senam itu hanya bermanfaat bagi dirinya, dia sebarkan waitankung kepada karyawan dan direksi di Grup Pembangunan Jaya, grup perusahaan yang dia pimpin selama hampir 35 tahun.

“Ciputra selalu punya keinginan agar hal-hal baik yang dinikmatinya juga dinikmati oleh orang lain,” catat Bondan Winarno dalam Kiat Menjadi Konglomerat: Pengalaman Grup Jaya.

Dari prinsip berbagi kenikmatan itulah, dia terlibat meremajakan Pasar Senen, proyek pertamanya di PT Pembangunan Jaya. Tapi kadang niat berbagi kenikmatan itu tak selalu laras dengan keinginan banyak orang.

Menunggu Gubernur

PT Pembangunan Jaya berdiri di Jakarta pada 3 September 1961. Ciputra selalu mengisahkan awal keterlibatannya di Pembangunan Jaya, bermula dari membaca Star Weekly pada 1961. Dia katakan Star Weekly memuat maklumat Soemarno, Gubernur Jakarta 1960—1964, kepada pihak swasta agar turut membangun Jakarta.

“Saya ingin mengikutsertakan seluruh masyarakat dalam usaha pembangunan besar-besaran Jakarta Raya. Dan saya tahu dan yakin, bahwa masyarakat ibu kota mempunyai potensi yang besar, baik dalam hal manajemen, maupun dalam modal (keuangan),” kata Soemarno dalam Star Weekly, 15 April 1961.

Jakarta tengah giat dengan aneka pembangunan fisik pada dekade awal 1960-an. Sukarno membayangkan Jakarta akan menjadi wajah muka Indonesia baru. Dia rencanakan pembangunan gedung-gedung bertingkat, jalan-jalan lebar nan lapang, jembatan layang modern, dan kompleks olahraga megah.

Ciputra kepincut dengan ajakan Soemarno dan terkesan pada semangat menggebu Sukarno. Dia pun ambil koper, berangkat dari Bandung menuju Jakarta. Dia bilang tak akan melupakan dua temannya jika memperoleh proyek di Jakarta.

Ciputra meninggalkan sementara pekerjaannya di CV Daja Tjipta. Dia telah merintis perusahaan itu bersama dua kawannya sejak masih kuliah di Institut Pertanian Bandung (ITB) pada pertengahan dekade 1950-an. Perkembangannya bagus, tetapi lambat.

“Moda bisnisnya juga begitu-begitu saja. Menerima order, tawar-menawar, dan pembangunan pun berjalan sesuai biaya yang disepakati,” kata Ciputra kepada Alberthiene Endah dalam The Passion of My Life.

Ciputra menginginkan perusahaannya melompat lebih jauh dan berkembang melampaui bisnis kontraktor atau jasa konsultan arsitek.

Ciputra beberapa kali berjalan melihat sudut-sudut kota Bandung dan Jakarta. Pasarnya becek, bangunannya rusak, rapuh dimakan usia, dan tak elok dipandang mata. Dia membayangkan keadaan buruk itu masih bisa berubah jadi lebih baik. Dia menikmati mimpinya dan bertekad mewujudkannya. Caranya dengan mengubah perusahaannya menjelma pengembang wilayah (developer).

Kesempatan itu terbuka luas di Jakarta, kota yang tengah gandrung dengan pembangunan fisik di banyak sudut, tetapi sudut lainnya justru bobrok dan jauh dari pembangunan.

Tapi menemui Soemarno bukanlah perkara mudah. Ciputra seorang arsitek piyik. Baru lulus dari ITB dan cuma punya perusahaan kecil. Selain itu, jadwal Soemarno pun sangat padat.

Di kota sebesar Jakarta, reputasi Ciputra benar-benar nol pothol. Tak punya nama. Dia harus menunggu berhari-hari di kantor gubernur hanya untuk bertemu dengan Soemarno. Tapi kesabarannya terbayar.

“Melalui seorang keluarga, saya bisa menemui Pak Marno di rumahnya pukul 9 malam. Di situ saya sampaikan bahwa saya ingin membantu pemda,” kata Ciputra dalam Eksekutif.

Soemarno bertanya apa konsep Ciputra tentang pembangunan Jakarta. “Saya katakan bahwa sebuah kota bisa dipercantik dan terlihat lebih modern dengan peremajaan, selain juga membangun properti baru. Konsep pembangunan harus sebesar-besarnya menonjolkan daya guna, dengan biaya efisien tapi hasil bangunannya kokoh,” kata Ciputra dalam The Passion of My Life.

Konsep Ciputra rupanya klop dengan rencana Soemarno meremajakan Pasar Senen. “Pasar Senen ini sibuknya dan kotornya bukan main, siang dan malam, dua puluh empat jam terus menerus,” kata Soemarno dalam Karya Jaya: Kenang-Kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945—1966. Maka Soemarno meminta Ciputra bikin rencana peremajaan Pasar Senen.

Saham 3 Persen

Ciputra meminjam sepeda motor. Dia mengelilingi Pasar Senen saban terang tanah untuk mengumpulkan bahan. Malam hari, dia tidur di rumah sepupunya. Sempit, tetapi cukup dekat dengan Pasar Senen. Menghemat jarak tempuh dan membuat kerjanya mangkus.

Setelah bahan terkumpul, Ciputra kembali ke Bandung untuk menyelesaikan rencananya dengan bantuan dua temannya.

“Dalam dua minggu mereka sudah merampungkan rencana yang siap diajukan kepada Gubernur Soemarno,” ungkap Bondan Winarno dalam Tantangan Jadi Peluang: Kegagalan dan Sukses Pembangunan Jaya Selama 25 Tahun.

Soemarno menyetujui rencana Ciputra, lantas membawanya ke Sukarno untuk presentasi. Sukarno manggut-manggut dan mengajukan dua pertanyaan: pengelolaan sampah dan cara membangun pasar sebesar Senen.

Ciputra merencanakan sampah pasar akan dikumpulkan di suatu tempat, kemudian diangkut oleh Dinas Kebersihan. Tentang cara membangun, dia jelaskan tahapannya. Dari pembebasan lahan, pembangunan toko-toko darurat atau penampungan sementara di sekitar Senen, sampai pembangunan blok demi blok. Semua rapi dan terencana.

“Presiden Sukarno lalu menyetujui agar proyek itu segera dilaksanakan,” lanjut Bondan.

Masalahnya kemudian adalah uang. Rencana Ciputra bagus, tapi uang untuk mengkonkretkan rencana itu darimana?

Ciputra angkat tangan

Soemarno juga pusing dengan soal uang. Karena itu, dia mengajak pihak swasta dan tokoh bisnis lainnya. Mereka adalah J.D. Massie, R.A.B. Massie, Jusuf Muda Dalam, S.S. Amidharmo, Hasjim Ning, dan A.M. Dasaad.

Mereka seiya sekata untuk membiayai Proyek Senen melalui pendirian perusahaan. Syaratnya, perusahaan itu tidak dikelola pemerintah pusat atau daerah.

“Perusahaan negara terikat oleh begitu banyak birokrasi sehingga akan lamban dalam menangani pekerjaan seperti itu. Selain itu, perusahaan negara tidak terlalu berani menyerempet bahaya karena pertanggungjawaban administratifnya repot,” kata mereka.

Soemarno tak bisa menampiknya. Dia merestui pendirian perusahaan itu. Inilah PT Pembangunan Jaya, pelaksana teknis Proyek Senen. Modal awalnya Rp10 juta setara dengan Rp93 juta nilai uang sekarang. Hasil patungan pengusaha kakap tadi. Mereka mendapat saham sesuai dengan porsi setorannya. Hasjim Ning menjadi direktur utamanya.

Pemerintah Daerah Jakarta tidak keluar uang sepicis pun. Tetapi sebagai pemegang otoritas Proyek Senen, mereka memperoleh saham 25 persen dalam PT Pembangunan Jaya. Kepemilikan ini tak berlangsung lama. Sebab UU No. 5 Tahun 1962 melarang keterlibatan pemerintah dalam usaha swasta. Pemerintah daerah menyerahkan kembali saham tersebut.

Ciputra hanya memegang saham sebanyak tiga persen. Itu pun dari meminjam dana pengusaha lainnya. Saham itu juga masih harus dibagi dengan dua temannya di CV Daja Tjipta.

Kepikiran yang Digusur

Kekuatan dana awal Pembangunan Jaya sebenarnya tak cukup untuk membiayai Proyek Senen. Ciputra mengusulkan pengalihan dana untuk pembangunan rumah di Slipi, Jakarta Tengah. Sebab jika menunggu uang terkumpul, nilai uang akan tergerus inflasi. Keuntungan dari Proyek Slipi digunakan untuk membiayai Proyek Senen.

“Peranan proyek-proyek pembantu adalah efektif untuk kebutuhan keuangan Proyek Senen,” catat Soemarno.

Proyek Senen mulai bergulir pada 26 April 1964. Warga sekitar dikumpulkan. Pengumuman diberikan. Lahan-lahan akan dibebaskan. Rumah-rumah bakal dihancurkan. Ganti rugi segera disiapkan. Toko-toko darurat nantinya didirikan. Bahkan makam-makam pun harus ikut dipindahkan.

Ciputra sebagai pemimpin proyek kerap memperoleh kritik warga. Seorang warga datang padanya dan mengaku pensiunan tentara. Dia menodongkan pistol ke Ciputra. Alasannya tidak puas dengan proses ganti rugi. Padahal proses ganti rugi dan pembebasan lahan sepenuhnya urusan pemerintah daerah.

“Saya lelah dikritik, Pak,” curhat Ciputra ke Hasjim Ning.

Selain kritik, datang pula peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ketegangan merebak di mana-mana. Perekonomian lumpuh. Kerja berhenti sementara. Tapi tahun 1966 menjadi titik balik. Ali Sadikin menjabat gubernur Jakarta. Perekonomian bergeliat lagi. Proyek Senen dimulai kembali.

Proyek berjalan cepat. Pasar Senen tampil dengan wajah baru. Sebuah gedung empat lantai dengan luas 28.551 m2.

“Jakarta terkesima. Bung Karno dan Bang Ali merasa puas,” kata Ciputra. Ada rasa bangga dalam dirinya. Tapi dia kepikiran juga dengan penduduk yang tergusur. Orang-orang yang marah. Orang-orang yang kehidupannya tak akan pernah sama lagi.

“Barangkali ada ratusan keluarga yang kemudian hidupnya menjadi mundur bahkan terpuruk setelah kami paksa pindah. Siapa yang tahu?” kenang Ciputra kepada Alberthiene Endah. Prinsip berbagi kenikmatan tidak selalu berjalan mulus.

Ciputra memutuskan mundur dari Proyek Senen dan bertekad hanya kerja sebagai pengembang. Dia memutuskan kerja selanjutnya  adalah mencari lahan kosong dan nganggur. Lalu mengubahnya bernilai guna.

Source: Historia.id
Tags: CiputraProyek Senen
Previous Post

Reuni 212, Kerumunan atau Kekuatan?

Next Post

BPJS Kesehatan Defisit Sebab Dokter Obral Rujukan

Related Posts

Mencari Calon Walikota Jambi (Yang Tahu Kebutuhan Kota Jambi)

by ADMIN
08/08/2023
0

Oleh : H. Navarin Karim Kota Jambi tahun 2024 akan memilih Walikota Jambi yang mampu merubah wajah Jambi bukan hanya...

Riuh Pilgub Jambi 2024: Cara Membaca Hasil Survei Al Haris Vs Romi Hariyanto

by ADMIN
29/07/2023
0

Oleh: Dori Efendi, S.IP., M. Sos. Sc., Ph.D *) SATU tahun belakangan sejumlah lembaga survei telah berhasil menciptakan keriuhan di...

Penyederhanaan dan Penguatan Marketing Politik (Asumsi Perilaku Pemilih Rational)

by ADMIN
26/07/2023
0

Oleh Navarin Karim Penyederhanaan Jika mahasiswa mengajukan tugas akhir dengan tema Marketing Politik sudah dipastikan membahas tentang marqom empat P...

Mengapa Kuota Keterwakilan 30% Perempuan Dalam Pemilu Penting ?

by ADMIN
12/07/2023
0

Oleh : Dr. Nuraida Fitri Habi, S.Ag, M.Ag* Jambi -  Kenapa kuota ketewakilan 30 % perempuan dalam pemilu harus ada...

Genting!!! Selamatkan Karet Jambi Provinsi Jambi Sekarang Juga

by ADMIN
11/07/2023
0

  Penulis: 1. Angga Eko Emzar (Alumni Georg-August University Goettingen, Jerman, Dosen Pertanian Berkelanjutan ITS NU Jambi) 2. Muhammad Sidik...

Next Post
BPJS Kesehatan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

BPJS Kesehatan Defisit Sebab Dokter Obral Rujukan

Aksi masyarakat darurat iklim. (Nationalgeographic.id/ @andydotdaniel)

Darurat Iklim, Pemerintah Harus Tegas

Ponsel pintar Samsung. (Samsung.com)

Samsung, Raja Ponsel Pintar Dunia

Ilustrasi siswa-siswi sekolah. (Tribunnews.com)

Portofolio Karya Siswa Pengganti Ujian Nasional?

Juara Dunia Catur China, Lee Sedol. (Businessinsider.sg)

Imbas Kecerdasan Buatan, Juara Dunia Catur China Pensiun

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Menteri Nadiem Makarim Sebut Cuma 3 Daerah di Jambi yang Boleh Membuka Sekolah Secara Tatap Muka

08/07/2020

Ini Dia Pengusaha Minang, Sumbang 13 Miliar Rupiah Untuk Tangani Covid 19

20/03/2020

Cuma 5 Menit Eksekusi Pembunuh, Kisah Serda Ucok Tigor Simbolon Tembus Lapas Cebongan

23/02/2021

TERBARU Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina Cari Karyawan, Lulusan SMA/SMK D3 S1

20/06/2021
Syekh Muhammad Thoifur Mawardi

Karomah Syekh Muhammad Thoifur Mawardi Tidak Basah Meski Berjalan di Bawah Hujan, Berkali-kali Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

21/04/2021

LINK Video Syur 14 Detik Mirip Artis Gabriella Larasati

11/02/2021

Daftar Film Panas yang Marak Di Bioskop Indonesia Era 90 an

27/09/2020

KABAR Duka, Mbah Kung Alias Hamid Hendrawan Meninggal Dunia

28/12/2020

Jambi Termasuk Zona Hijau, Nadiem Makarim Sebut Boleh Buka Sekolah

16/06/2020

Kisah Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Fadly Satrianto yang Mau Menikah dan Capt Afwan Ingatkan Sholat Subuh

10/01/2021
RENCANA GAJI PNS 2019 BERDASARKA

Pemerintah Siap Rekrutmen CPNS 2019, Lihat Bocoran Gaji Berdasarkan Golongan

0
Pemerintah akan rekrutmen CPNS 2019 bulan oktober mendatang

SIAP-Siap Bulan Oktober 2019 Rekrutmen CPNS 2019. Ini Bocorannya

0

FOKUS: Karhutla, Kabut Asap Jadi ‘Bencana’ Tahunan, Pemerintah Disebut Terlibat

0
Pemerintah akan rekrutmen CPNS 2019 bulan oktober mendatang

Bukan HOAX, Pemerintah Segera Rekrutmen CPNS 2019 Setelah Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

0

TERUNGKAP, Perusahaan Caplok Hampir Separuh Lahan Gambut, Kenapa Pemerintah Tak Bisa Usik

0

KPK Kasih Aba-Aba, Sidak Disdik, Kasih Raport Merah Pada ULP, Fachrori Jangan Jual Beli Jabatan

0

Di Balik Gerasa-gerusu Surat Edaran Fachrori Umar, Ombdusman Turut Beri Peringatan

0

MENGEJAR KABUT SAMPAI TITIK API

0

Galeri Foto- Aksi Mahasiswa Berakhir Ricuh, Mahasiswa Jadi Korban, Kaca Kantor DPRD Provinsi Jambi Pecah

0

Menghilangkan “Guguk-isme” Di Pilkada 2020

0

Ihsan Yunus Serahkan Bantuan Mesin Pertanian Senilai 2 Miliar Rupiah

22/09/2023

Meski Partai Baru Gelora Provinsi Jambi Target Sabet Satu Kursi DPR-RI

21/09/2023

Sebuah Kejutan: Edi Dharma menggagas kontes kartun internasional pertama di Jambi

21/09/2023

Prabowo-Ganjar Berpeluang Berpasangan Pilpres 2024, Ganjar : Semua Bisa Terjadi

21/09/2023

Sampaikan Pengganti Bacaleg TMS, Fajri : Nasdem Jambi Siap Menatap Kemenangan

20/09/2023

BNPT RI-FKPT Gelar Kampus Rakyat Terpilih Bersama Anak Muda Jambi Cegah Radikalisme

20/09/2023

Alasan Burhanuddin Mahir Gugat DPP Demokrat, Ini Karir Politik Cik Bur

20/09/2023

Nah, Ketua Golkar Provinsi Jambi Cek Endra dan Romi Hariyanto Bertemu, Bicara Pemilu 2024 ?

19/09/2023

Gandeng Eksekutif Legislatif, Komunitas SR Penabulu Jambi Berupaya Akhiri Tuberkulosis di Jambi

19/09/2023

Ihsan Yunus Panen Raya Bersama Warga, Produksinya 4,8 Ton Perhektare 

19/09/2023
September 2023
S M T W T F S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Aug    

TERATAS

  • Menteri Nadiem Makarim Sebut Cuma 3 Daerah di Jambi yang Boleh Membuka Sekolah Secara Tatap Muka

    9119 shares
    Share 9119 Tweet 0
  • Ini Dia Pengusaha Minang, Sumbang 13 Miliar Rupiah Untuk Tangani Covid 19

    47773 shares
    Share 47773 Tweet 0
  • Cuma 5 Menit Eksekusi Pembunuh, Kisah Serda Ucok Tigor Simbolon Tembus Lapas Cebongan

    345 shares
    Share 345 Tweet 0
  • TERBARU Lowongan Kerja BUMN PT Pertamina Cari Karyawan, Lulusan SMA/SMK D3 S1

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Karomah Syekh Muhammad Thoifur Mawardi Tidak Basah Meski Berjalan di Bawah Hujan, Berkali-kali Mimpi Bertemu Nabi Muhammad

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LINK Video Syur 14 Detik Mirip Artis Gabriella Larasati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Film Panas yang Marak Di Bioskop Indonesia Era 90 an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KABAR Duka, Mbah Kung Alias Hamid Hendrawan Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jambi Termasuk Zona Hijau, Nadiem Makarim Sebut Boleh Buka Sekolah

    8339 shares
    Share 8339 Tweet 0
  • Kisah Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Fadly Satrianto yang Mau Menikah dan Capt Afwan Ingatkan Sholat Subuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2020 Swaranesia

  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • KUIS
  • POLITIK
  • BEBAS BICARA
  • KABAR LINGKUNGAN
  • OPINI
  • SOSOK

© 2020 Swaranesia