SWARANESIA.COM- Harun Yahya atau Adnan Oktar harus menerima risiko atas apa yang dilakukannya selama ini. Soalnya penulis buku tentang runtuhnya Evolusi Darwin ini terbukti telah melakukan kejahatan seksual.
Berdasarkan putusan hakim menyatakan menjatuhkan vonis 1.075 tahun penjara karena terbukti melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap orang di bawah umur. Dia juga terbukti melakukan penipuan dan mencoba memata-matai pemerintah dalam hal politik dan militer.
Dalam kasus yang melibatkan Oktar, aparat penegak hukum Turki menangkap 236 tersangka yang diadili. Sebanyak 78 di antaranya ditahan.
Saat ini muncul pula buku Biologi Untuk kelas XII untuk SMA dan Madrasah Aliyah. Dalam salah satu bab buku ini membahas tentang membedah buku keruntuhan evolusi Harun Yahya.
Dalam ulasan bab ini disebutkan adanya pertanyaan tentang dasar-dasar Harun Yahya menuliskan buku tersebut. Lalu pertanyaan yag terdiri dari tiga poin tersebut juga menanyakan soal manfaat evolusi.
Hal ini tentu sangat mengejutkan apalagi ternyata buku yang didowload dari bsd.pendidikan.id itu ternyata adalah terbitan dari pusat perbukuan kementerian Pendidikan Nasional.
Netizen lantas mempertanyakan buku tersebut, kenapa sampai terbit dan diulas dalam buku resmi dinas pendidikan. Sebagian netizen juga minta agar kementrian pendidikan nasional untuk mencabut buku tersebut.
Kronologi penangkapan
Oktar ditangkap pada Juni 2018 setelah kepolisian Turki menyelidiki dugaan kejahatan keuangan yang dilakukan oleh dia dan organisasi yang dibentuknya.
Selama sidang, hakim, jaksa serta terdakwa mendengarkan sejumlah kesaksian korban yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Oktar.
Seorang saksi korban berinisial CC mengaku dia dan sejumlah perempuan lain kerap diperkosa dan dilecehkan oleh Oktar.
Menurut pengakuan CC, Oktar memaksa sejumlah perempuan yang dia perkosa untuk meminum pil kontrasepsi.
Polisi juga menemukan 69 ribu pil KB di kediaman Oktar. Dia berdalih pil itu digunakan untuk mengobati kelainan di kulit dan menstruasi.
Oktar membantah dia mempunyai hubungan dengan pemuka agama Muslim, Fethullah Gulen, yang saat ini menjadi buronan pemerintah Turki karena dianggap sebagai dalang upaya kudeta pada 2016. Gulen saat ini bermukim di Amerika Serikat.
“Saya mencurahkan banyak cinta untuk perempuan. Cinta adalah kualitas seorang manusia. Cinta membuktikan kualitas seorang Muslim,” kata Oktar dalam sidang pada Oktober 2020 silam.
Oktar pertama kali mencuri perhatian masyarakat pada 1990-an karena menjadi pemimpin sebuah sekte yang kemudian terkait dengan sejumlah kasus skandal seks.
Dia lantas menulis buku ‘Atlas Penciptaan’ dengan nama pena Harun Yahya, untuk menyangkal Teori Evolusi Charles Darwin. Nama pena itu adalah gabungan dari dua nama nabi, Yakni Nabi Harun dan Nabi Yahya.
Oktar lantas meluncurkan stasiun televisi miliknya, A9, pada 2011. Dalam seluruh kegiatan dan ceramahnya, dia selalu dikelilingi oleh sejumlah perempuan yang menari-nari.
Tayangan ceramahnya di stasiun televisi itu lantas mengundang kecaman dari para pemuka agama Islam di Turki.