Judi di Jambi berjalan senyap. Tempatnya pun sangat tertutup, meski begitu banyak orang yang sudah mampir ke sana. Sebagian orang Jambi yang berjudi sudah punya jam terbang tinggi hingga ke negeri jiran belum lagi judi online yang makin bergejolak
Seperti biasa, Jambi begitu terik, petunjuk suhu di gawai menunjukkan cuaca cerah 32 derajat. Panas, nyaris tak ada angin. Kalau cuaca seperti ini tak ada pilihan lain selain mendekam di kamar rumah sendiri. Meski kamar hanya berukuran 3 x 5 meter namun cukup nyaman daripada harus menghadapi matahari yang sedang melotot di luar sana.
Suara gawai berbunyi, satu dua kali ku biarkan. Tubuh yang mulai lekat dengan kasur dan mata mulai terpejam rasanya mulai malas untuk bangkit cuma untuk angkat telepon. Namun tak bisa dibiarkan begitu saja, deringan suara dari benda petak itu tak berhenti.
“Di mana, ” Suara lelaki dari seberang.
” Rumah, ”
” Sinilah, ”
Karena sudah bangun dan mata tak bisa lelap lagi, maka dengan rasa berat, akhirnya aku memaksa diri untuk menyalakan scoopy merah dan melaju ke tempat yang diminta.
Setelah tiba di sebuah ruko, tempat janji bertemu, motor matic itu ku parkirkan dan langsung masuk ke avanza hitam. Entah kemana mau dibawa, namun roda terus berjalan.
Tak lama, selang 25 menit berjalan, kami berhenti. Tepat di depan ruko dua tingkat dua pintu berwarna putih dan pintu warna biru tua. Tampak sepi, seperti ruko-ruko lain yang tak ada penghuninya.
Baca Edisi Jambi bawah Tanah lainnya
Seseorang dari kami bertiga, menemui pria berkulit hitam, berkacamata hitam, rambut keriting panjang dan berbaju serba hitam mirip baju safari.
Pria itu langsung membuka pintu kecil yang berada di ujung ruko ini.
Tak menyangka, dari pintu kecil ini langsung menuju dua anak tangga dan langsung memasuki ruangan yang lumayan besar.
Dentuman suara musik keras mengiringi langkah masuk ke ruangan yang penuh dengan asap rokok.
Tak salah lagi ini adalah tempat main judi. Pilihan main judi yang beragam, mulai dari main kartu, game online hingga pancing ikan (istilah yang baru ku ketahui saat itu). Terlihat orang-orang yang berkumpul di meja bundar, orang-orang bermain kartu dan permainan lain yang menggunakan uang.
Jika melihat orang-orang yang bermain di sana adalah orang dengan berbagai profesi dan latar belakang. Namun belum dapat dipastikan apakah mereka adalah pejabat atau pengusaha. Jika dilihat dari taruhan dengan jumlah besar, tentu mereka bukan orang sembarangan.
Seketika, setelah keliling melihat tempat itu, saya duduk di kursi pojok berwarna merah. Sambil menyaksikan mereka yang bermain judi.
Sebagian dari mereka ada yang semringah karena mendapatkan hasil yang banyak. Namun ada juga yang kesal karena kalah tak membawa apa-apa ketika pulang.
” Mau main apa bang, ” Seseorang setengah baya menghampiri.
” Cuma lihat-lihat bang, ” Kataku.
Pria berkaos polo motif kotak-kotak, berbadan buncit, kumis tebal itu kemudian berlalu, dan menghampiri orang lain untuk ikut bermain.
Kamipun pulang.
Sebuah pengalaman yang tak biasa, ternyata di kota yang katanya Beradat ini terdapat tempat seperti ini, tersembunyi pula. Apakah aparat tak mengetahui tempat ini?
Fenomena judi memang sudah mulai menggejala di semua kalangan, mulai dari orang tua, remaja bahkan anak sekolah. Apalagi saat ini aplikasi judi seperti slot dan lainnya sangat mudah di download dan gratis.
Judi online ini hanya untuk hiburan hingga menjadi kadang mencari uang yang lazim dilakukan. Dengan dalih game ketangkasan maka sebagian dari pemain judi ini berdalih ini bukan judi. Kalaupun mendapatkan uang itu bagian dari hasil bukan tujuan, karena utamanya adalah untuk hiburan saja.
Kelaziman judi online ini sudah berakar kemana-mana dari perkotaan hingga pedesaan, hal ini menjadi biasa karena setiap berkumpul pasti game ini tak akan ketinggalan.
Dari aplikasi judi yang di download di PlayStore itu, seseorang bahkan pernah mendapat keuntungan ratusan hingga miliaran rupiah.
” Itu serius dapat 1 milyar? , ” Tanyaku
Kemudian temanku itu bercerita, dari satu miliar ternyata dia hanya dapat 200 juta. Karena saat ke bank, akun gamenya sudah terlanjur di blokir oleh admin. Sehingga yang ditransfer ke bank hanya 200 juta.
” Itu untung? Modalnya berapa, ” Tanyaku
Modal yang diberi memang lumayan, kalau dijumlahkan seharga motor. Itu beberapa kali dia pertaruhkan setelah beberapa kali mencoba baru mendapatkan hasil judi demikian.
” Jadi jatohnya rugi ya, ”
” Iya, ” Katanya.
Namun memang dari game judi online ini sudah bukan rahasia lagi, mereka yang bertaruh di sini kalau hanya untuk mendapatkan seratus atau lima ratus ribu bisa dapat. Sehingga tak jarang judi online ini menjadi pekerjaan sehari-hari mereka.
” Candunya bikin penasaran, ” Kata teman lagi.
Dia menyatakan jika judi online ini ditutup maka bukan tak mungkin, akan mengurangi pendapatan dan tak ada hiburan.
Belum selesai sampai di situ, berdasarkan wawancara dan observasi kami, ternyata ada oknum pejabat dan pengusaha bermain judi hingga ke negeri jiran (tetangga). Tentu taruhannya tak sedikit. Sekali bermain habis ratusan juta.
Seorang pejabat sebut saja namanya Adi, dia setahun sekali bermain judi ke negeri seberang itu.
Pria yang mempunyai latar belakang pengusaha batubara itu mempunyai member VIP untuk bermain judi. Sesampainya di negeri Singa itu dia disambut mobil mewah dan langsung menuju sebuah tower.
Oleh karena dia mempunyai member VIP, maka dia langsung diantarkan or puncak tower dan mendapatkan fasilitas member prioritas.
Tak banyak tau bahwa dia adalah pemain judi hingga ke luar negeri. Karena biasanya di Jambi, gayanya biasa saja, terkesan seperti orang kampung. Jadi sulit diprediksi kalau dia adalah termasuk pemain judi dengan taruhan ratusan juta rupiah.
Judi sudah menjalar sulit untuk dimusnahkan, apalagi dengan modus yang berbeda-beda. Belum lagi persoalan beking yang konon katanya ada orang berseragam. Nah itu akan semakin sulit untuk diberantas.
Discussion about this post