SWARANESIA.COM,JAMBI- Ratu Munawaroh dijadwalkan akan mengikuti sekolah calon kepala daerah/calon Wakil gubernur DPP PDI Perjuangan.
Hal ini berdasarkan surat dari DPP PDI Perjuangan yang ditandatangani Djarot Saiful Hidajat dan Hasto Kristiyanto.
Surat yang beredar di Facebook tersebut menerangkan, Ratu Munawaroh tidak sendirian mengikuti sekolah calon Wakil gubernur DPP PDI Perjuangan, namun juga ada nama lain yakni Muhammad Mahdan sebagai calon wakil bupati dan Mulyani Siregar sebagai calon bupati.
Sekolah calon kepala daerah ini akan dilaksanakan pada 21 Agustus hingga 24 Agustus. Sekolah akan dilakukan secara online secara virtual.
Ratu Munawaroh yang akan maju dari Partai berlambang banteng ini semakin percaya diri akan diusung PDI Perjuangan.
” Pak Ketua kan sudah pastikan, namun kemarin ibu Megawati hanya mengumumkan 5 dari 8 daerah, sementara tiga lagi masih menunggu, ” Ujar Ratu Munawaroh Jumat, (14/8)
Meski demikian Ratu Munawaroh yakin dirinya bersama Cek Endra akan diusung PDI Perjuangan pada Pilgub Jambi 2020
” Oh yakin dong, Merdeka!
Dikutip dari liputan6.com Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, selain pengumuman secara daring, pihaknya juga melakukan tahapan-tahapan, sesudah menentukan para calonnya.
“Selain pengumuman dilakukan secara daring, PDI Perjuangan juga akan menyelenggarakan sekolah Partai melalui teleconference,” kata Hasto, Kamis (16/7/2020).
Menurut dia, sekolah partai adalah tradisi PDIP bagi para calon pemimpin daerah. Nantinya sekolah partai akan dibuka langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Dan menghadirkan pengajar di tingkat nasional dari DPP Partai, Ketua DPR RI, Para Menteri, dan Para Kepala Daerah dengan prestasi yang membanggakan, juga pengajar khusus berkaitan dengan strategi, komunikasi politik dan lain lain. PDI Perjuangan tercatat sebagai Partai dengan tingkat keberhasilan tertinggi dibandingkan Partai lain,” ungkap Hasto.
Dia menuturkan, Pilkada ke depan akan semakin memantapkan konsolidasi partai, khususnya mekanisme kelembagaan partai di dalam menyiapkan pemimpin yang sistemik.
“Sebab keberhasilan Pilkada sangat ditentukan oleh berapa banyak kader Partai yang terpilih. Meskipun demikian, Pilkada ini adalah pemilunya rakyat. Manakala tidak ada kader dengan kemampuan elektoral memadai, PDI Perjuangan juga membuka diri dari kalangan profesional, wiraswasta, tokoh masyarakat, dan lainnya,” jelas Hasto.