SWARANESIA.COM- Banjir penutup antara tahun 2020 ke tahun 2021 disebut sebagai banjir terparah di kota Jambi dari banjir sebelumnya. Kamis (31/12)
Pemerintah Kota Jambi mencatat sebanyak 22 kelurahan di 5 kecamatan yang terkena banjir akibat hujan deras semalaman.
“Banjir yang cukup parah dari tahun lalu karena guyuran hujan cukup lebat sejak malam tadi hingga pagi. Dan ini kita akan terus berupaya melakukan peninjauan terhadap banjir kali ini,” kata Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Kamis (31/12/2020).
Banjir yang melanda Kota Jambi pada hari ini juga harus mengevakuasi sebanyak 152 warga yang terdiri dari lansia dan anak-anak. Tim sejauh ini juga mencatat kerugian yang dialami warga akibat rendaman banjir yang melanda Kota Jambi saat ini.
“Ratusan warga yang terdiri dari lansia dan anak-anak itu sudah kita evakuasi dan untuk kerugian belum dapat kita tafsir karena masih dalam pendataan kita,” ujar Maulana.
Maulana juga menyebutkan dari kejadian banjir kali ini tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia. Pemkot Jambi nantinya juga akan berupaya dalam mendirikan tenda-tenda darurat untuk warga yang di evakuasi akibat banjir ini.
“Nanti kita akan dirikan tenda-tenda darurat untuk warga yang dievakuasi ini, tenda-tenda darurat itu nantinya kita dirikan di Dinsos, Masjid-masjid yang tidak terendam banjir dan beberapa tempat yang bisa digunakan untuk bangunan tenda untuk para warga yang terdampak,” kata Maulana.
Sejauh ini, dari catatat Pemkot Jambi 5 Kecamatan di Kota Jambi yang terendam itu ada di Kecamatan Kota Baru, Alam Barajo, Jambi Timur, Jelutung, Danau Sipin.
Saat ini banjir masih terus bertahan, ketinggian air juga masih belum surut hingga siang hari ini. Tim dari TNI/ Polisi Basarnas dan Damkar Kota Jambi masih berupaya memantau titik banjir dirumah warga.