Kalau ada yang membenci Aldi Thaher saya termasuk, kalau ada yang mengatakan Aldi adalah artis yang ngenyek cari perhatian sayapun setuju. Tapi jika ada yang ikut tertawa dan menikmati tingkah Aldi Thaher di TV ONE kemarin, maka kita sama terjebak dengan kesukaan yang mendalam, Diam-diam mulai mengidolakannya. Cuih.
Aldi Thaher adalah puncak komedi. Belum ada komedian yang seberani dia. Bahkan para comika yang katanya mengambil genre tepi jurang, dark jokes atau apapun yang disebut sebagai komedi menyinggung.
Aldi Thaher menjadi fenomena komedi di tahun 2023 ini. Mantan suami Dewi Persik ini memanfaatkan momen pemilu, dengan cara mendaftar di dua partai sekaligus. Hal hasil “jualannya” Itu dibeli oleh TV dan menjadi narasumber di sana.
Bak entertainment yang berpengalaman, Aldi Thaher tak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia langsung pansos dan mencuri perhatian masyarakat dengan celoteh-celotehan konyol ala Aldi Thaher.
Usaha Aldi Thaher tak berkhianat, hasilnya sebuah video yang diunggah twitter menayangkan wawancara TV ONE dengan Aldi Thaher ditonton hingga 8 juta kali, 33 ribu Tweet, 18 ribu kutipan dan 90 ribu suka. Itu terjadi sejak pukul 21:35 malam pada 24 Mei. Bombastis bukan.
Coba tantang comika yang katanya berani bermain di pinggir jurang macam Coki, Tretan atau Mamad Alkatiri dan lainnya, berani tidak dia muncul dengan persona nyata, pakai kaos partai yang ada, menggunakan embel-embel politik dan menjawab langsung dengan gaya khas ustadz, di publik pula. Tak mungkin itu bisa terjadi, kecuali mereka berani di cancel.
Pria yang bernama asli Aldiansyah Taher ini memang merupakan seleb yang banyak mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan. Tak sedikit pula content dan podcast yang membullynya.
Seperti Deddy Corbuzier yang sering menyindir Aldi Thaher di berbagai kesempatan podcast. Sehingga banyak yang setuju dan ikutan tak suka dengan Aldi Thaher.
Sedikit mengulas.
Dalam wawancara Aldi Thaher di TV ONE dengan pasangan presenter Andromeda Mercury dan Tysa Novenni kali ini mengangkat tema Aldi Thaher yang terdaftar di dua partai politik sekaligus PBB maupun Perindo. Dalam kesempatan itu kedua presenter ini ingin mengklarifikasi lebih jauh soal Aldi Thaher.
Ekspetasi presenter ini akhirnya patah, setelah jawaban awal Aldi yang menjawab salam dengan salam berbagai agama dilanjutkan dengan lagu Coldplay berjudul Yellow. Selanjutnya, presenter berupaya untuk memberikan pertanyaan serius namun normatif, pertanyaan-pertanyaan yang kerap ditanya presenter TV kebanyakan. Namun jawaban yang diberikan memang out the box. Jauh dari jawaban yang diinginkan.
Aldi Thaher malah memberi jawaban yang nyeleneh, membaca Al-Fatihah sampai selesai, jawaban akhirat dan lainnya yang dianggap tak sesuai dengan harapan dijawab oleh politisi muda ini. Karena ini bukan acara lawak atau entertainment lainnya, maka presenter harus terus serius dan selalu mengaminkan apa yang menjadi doa narasumber.
Para penonton sudah mulai ngakak, ketawa tak tertahankan, presenter malah tersipu malu dan menunduk tak berani membantah.
Akhirnya presenter mengakhiri dialog tersebut dan menawarkan apa yang diharapkan Aldi Thaher, apakah ingin dipilih. Dia malah bilang ga usah pilih saya. Benar-benar plot twist kan? Kalau tidak mau dipilih kenapa harus daftar di partai.
Fenomena Caleg.
Aldi Thaher menjadi cerminan bagi kebanyakan caleg yang ada di bangsa ini. Betapa banyak kasus caleg yang tak paham apa yang sebenarnya dia jalani itu dan apa yang akan dikerjakan kalau jadi caleg.
Coba cek secara acak caleg yang maju saat ini, pahamkah mereka apa yang akan dilakukan ketika sudah menjadi wakil rakyat? Apa program yang akan mereka buat untuk rakyat?
Boro-boro mau berbuat untuk rakyat karena dipilih oleh masyarakat, yang ada mereka malah memikirkan diri sendiri, lalu bagaimana bisa langgeng duduk di kursi empuk dewan perwakilan rakyat.
Seperti pemilu saat ini, mereka malah menjadi ajang pemilihan ini sebagai job fair, berduyun-duyun mendaftarkan diri, apapun partai urusan nanti yang penting bisa lolos. Mereka disebut sebagai pencari kerja dan bekerja layaknya pekerja kebanyakan, bukan sebagai wakil rakyat.
Maka keberadaan Aldi Thaher menjadi pukulan telak buat caleg yang seperti di atas. Mungkin mereka tertawa ingin ngakak, tak sadar itu adalah sindiran keras dari Aldi Thaher untuk mereka yang tak paham dengan pemilu dan politik.
So Terima Kasih Aldi Thaher, I Love you so much!
(Andika Arnoldy)