SWARANESIA.COM- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding pemerintahan Jokowi akan mengambil alih jabatan ketua di Partai Demokrat.
Hal ini membuat Agus Harimurti Yudhoyono bersikap tegas dan minta klarifikasi pada Jokowi terkait persoalan tersebut. AHY bahkan langsung mengirimkan surat pada Jokowi untuk mengklarifikasi persoalan itu.
AHY mengatakan ada Menteri di pemerintahan Jokowi yang menggerakkan untuk mengambil alih Ketua Umum Partai Demokrat.
Adapun AHY menyebut gerakan tersebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik dalam Pemilu 2024 mendatang
“Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang,” kata AHY yang dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, putra sulung Presiden RI kee-6 itu menambahkan, secara internal, Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai di DPP Partai Demokrat juga tengah bekerja melalui mekanisme dan proses yang diatur oleh konstitusi partai atau AD/ART, untuk menindaklanjuti laporan atas gerakan ini, sehingga segala sesuatunya dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih lanjut, AHY merinci gerakan politik yang mendapatkan dukungan pejabat pemerintah tersebut dilakukan oleh 5 orang yang pernah menjadi bagian dari Partai Demokrat.
“Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 (lima) orang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi,” ujarnya.
“Dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu,” pungkasnya.