SWARANESIA.COM- Defisit anggaran yang dialami Pemerintah Provinsi Jambi kembali menimbulkan masalah bagi kesejahteraan pegawai di lingkungannya. Jika sebelumnya masalah TPP Pegawai yang terkendala pencairannya, kali ini soal tunjangan Sertifikasi guru SMA/SMK di Provinsi Jambi, triwulan III, hingga pertengahan November 2024, belum dibayarkan.
Padahal, biasanya jelang pada Desember tiap tahunnya sertifikas sudah masuk pembayaran triwulan IV. Hal ini berdasarkan pengakuan seorang guru SMK di Kota Jambi yang mengaku belum menerima tunjangan sertifikasi triwulan ketiga.
Menurutnya, pembayaran tunjangan sertifikasi triwulan ketiga biasanya dibayarkan pada bulan Oktober di tiap tahun.
” Kurang tahu apa masalahnya hingga sampai telat pembayarannya. Padahal ini sudah pertengahan November dan mau masuk Desember, triwulan keempat lagi,” ujar seorang guru SMK di Kota Jambi, yang minta namanya tak disebutkan.
Keluhan yang sama juga dikeluhkan guru SMA di Kota Jambi. Menurutnya, ada sebagian daerah yang tunjangannya sudah dibayarkan, dan sebagian belum dibayarkan.
“Kalau kami guru SMP sudah dibayarkan. Kan SMP bukan di bawah naungan provinsi, tapi kabupaten/kota,” ujar seorang guru SMP, yang juga tak mau disebutkan namanya.
Menanggapi hal ini Pengamat Kenamaan Jambi Dr. Noviardi Ferzi angkat bicara perihal “nunggak”nya sertifikasi guru di Provinsi Jambi.
Pengamat kritis ini mengatakan, tunjangan profesi guru atau yang kadang disebut sertifikasi itu, merupakan hasil perjuangan panjang di masa lalu para guru.
Alasan kenapa dulu sertifikasi guru sangat diperjuangkan, untuk menunjang pada nilai profesionalisme itu sendiri. Guru yang baik memiliki sertifikasi, sertifikasi ditunjang dengan dana profesi.
“Karena guru itu yang dulu mungkin kurang secara materi, itu ada efek pada proses mengajar. Pemprov Jambi harus memikirkan hal ini, jangan membayar paket- paket kerjaan saja yang diprioritaskan, ” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah Provinsi Jambi harusnya jangan membuat pikiran beban pada guru. Perjuangan panjang dulu, untuk memperbaiki kualitas dengan menghilangkan beban guru.
Sepengetahuannya, Noviardi mengatakan terlambatnya bayarnya tunjangan profesi guru itu baru terjadi tahun ini. Biasanya setiap triwulan sudah ditransfer. Dugaan saya masalah ini selain disebabkan defisit karena faktor pendapatan yang menurun, juga terkait masalah prioritas belanja yang kurang berpihak pada kesejahteraan pegawai yang dilakukan Pemprov Jambi.