SWARANESIA.COM- Lewat program keagamaan, kandidat Gubernur nomor urut satu itu ingin konsen membenahi Sumber Daya Manusia. Ia percaya, negeri ini akan baik jika agama warganya baik.
***
Saban kali turun ke daerah, Cek Endra selalu saja menyempatkan mampir ke rumah para kyai. Ia juga kerap melipir ke pondok-pondok pesantren, untuk menengok sekaligus mendengar curhat warga pondok.
Cek Endra memang satu-satunya gubernur yang disokong para kyai, yang bernaung di bawah forum pimpinan pondok pesantren se Provinsi Jambi itu. Tak main-main, dukungan itu diumbar ke publik, belum lama ini.
Alasan utama para kyai menyokong Cek Endra, bukan semata karena rekam jejaknya yang hebat. Melainkan Cek Endra dinilai sebagai kandidat yang konsen dengan agama warganya. Cek Endra tak cuma fokus membangun infrastruktur, tapi, juga membuat warganya ingat alam kubur.
Semasa menjadi Bupati Sarolangun, Cek Endra memang telah memulainya. Ia banyak menggulirkan program keagamaan. Kampung Alquran adalah satu diantaranya. Lewat program kampung Alquran itu, Cek Endra hendak memproteksi dampak buruk teknologi dan kejahatan Narkoba–yang merangsek masuk ke desa-desa dan sudah kian mengkhawatirkan–.
Mempertebal iman, kata Cek Endra, menjadi benteng terkuat, agar anak muda terhindar dari segala tindak kejahatan itu.
Mengagas kampung Alquran bukan perkara mudah. Hambatannya pun, naudzubillah, cukup banyak dan berat. Tapi, berkat kerjasama, niat tulus nan ikhlas, kampung Alquran itu mewujud sukses. Gerakan itu sudah dicangankan dan dimulai dari Desa Teluk Kecimbung.
Cek Endra berharap, program ini merembet ke daerah lain.
“Semoga menjadi contoh untuk daerah lain,”ujarnya.
Yang tak kalah hebat lagi, semasa memimpin Sarolangun, CE telah meluncurkan enam Pondok Pesantren khusus Tahfidz Quran. Pondok tahfidz itu tersebar di enam kecamatan.
Sebagai Bupati, Cek Endra memang tak pernah berhenti menciptakan terobosan, wabil khusus di bidang keagamaan. Coba tengok, program subuh keliling alias subling yang dipelopori Cek Endra itu, kini kian meluas. Subling disambut hangat dan antusiasme, terutama dari komunitas pejuang subuh.
Kalaupun ditakdirkan Allah menjadi Gubernur, Cek Endra justru akan memperluas program subling itu. Ia akan menggerakkan semua birokrasi, untuk berbondong-bondong memakmurkan Masjid.
“Sholat di Masjid mesti kita biasakan kedepan.Untuk menjaga NKRI, kuncinya kembali ke masjid. Segala urusan insyaallah beres,”katanya.
Cek Endra juga punya program baca tulis Quran. Bahkan, kemahiran baca tulis Quran itu menjadi prasyarat wajib melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Ia pun mengaktifkan madrasah di kampung-kampung.
Cek Endra benar-benar serius membangun mental dan akhlak putra-putri Sarolangun. Bukan sebatas wacana. Tapi, Bupati Sarolangun itu mengeksekusi kebijakannya lewat Peraturan Daerah (Perda).
Perda tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah dan Perda Tentang Baca Tulis Alquran itu, bahkan telah disahkan lewat sidang paripurna di gedung DPRD Sarolangun, Selasa 31 Maret 2020, lalu.
Sekolah madrasah di dusun-dusun, selepas lahirnya Perda ini, kembali bergeliat. Anak-anak pun diwajibkan belajar baca tulis Alquran. Perda ini mengatur, kemahiran itu akan menjadi prasyarat untuk lanjut ke jenjang pendidikan berikut, baik SLTP maupun SMA.
Sebuah gebrakan, menurut buya Satar–ulama tersohor asal Merangin– itu,yang menjadi agenda pokok pada setiap aspek kehidupan umat manusia.
Mendukung Cek Endra, Buya berharap program keagamaan yang telah dimulai di Sarolangun itu diterapkan ke seantero Jambi. Sebab, betapa banyak madrasah yang terserak di kampung-kampung itu, akan hidup kembali lewat kebijakan yang, dibuat laiknya Sarolangun itu.
“Itu semua tergantung political will seorang pemimpin…,”kata Buya.
Buya mengaku mengenali tiga kandidat yang berlaga di Pilgub itu. Tapi, untuk memilih pemimpin, Buya berpesan,
“Tak boleh main-main. Ini menyangkut kemaslahatan dan masa depan Jambi. Saya mengajak warga, alumnus dan keluarga besar untuk memilih Cek Endra. Beliau orang yang amanah dan tepat,”tegas Buya.(*)